Harry Maguire Sudah Sering Melakukan Kesalahan

DBasia.news – Mimpi buruk Harry Maguire masih terus berlanjut. Pemberitaan soal dirinya semakin besar kepada pemain berusia 29 tahun itu setelah laga UEFA Nations League Inggris melawan Jerman.

Pertandingan berakhir imbang 3-3 dan Inggris melakukan comeback setelah sempat tertinggal 0-2. Tiga gol Inggris datang dari Luke Shaw (71′), Mason Mount (75′), dan Harry Kane (83′ penalti), sedangkan tiga gol Jerman dicetak Ilkay Gundogan (52′ penalti) dan dua gol Kai Havertz (67′ 87′).

Jerman mendominasi permainan di Wembley dengan 60 persen penguasaan bola, melepaskan 10 tendangan (empat tepat sasaran). Inggris belum kembali ke jalur kemenangan, tapi itu bukan satu-satunya sorotan laga.

Performa individu Harry Maguire ikut jadi sorotan. Tidak hanya saat membela Manchester United, hal serupa menimpanya di Inggris dan Maguire tidak menolong dirinya sendiri.

Maguire jadi pemain yang ‘memberikan’ penalti kepada Jerman kala melanggar Jamal Musiala di kotak penalti, kemudian ia kehilangan bola di pertahanan Jerman saat coba mendribel bola, Jerman melancarkan serangan balik dan berujung gol kedua.

“Malam ini, beberapa kesalahan membuat kami kehilangan banyak gol. Tapi saya fokus pada fakta bahwa mereka bermain dengan semangat yang luar biasa. Mereka telah menunjukkan keyakinan yang belum pernah kami lihat dalam beberapa pertandingan terakhir. Saya pikir penonton banyak bisa melihat itu dan mereka bangkit untuk itu,” tutur pelatih Inggris, Gareth Southgate.

Kendati demikian tidak semua berpikir seperti halnya Southgate. Eks striker timnas Inggris, Jermain Defoe, bahkan kesulitan membela Maguire yang dinilainya sudah terlalu sering melakukan kesalahan.

Anda melihat gol (Jerman) dan itu bisa dihindari,” kata Defoe di Channel 4.

“Kesalahan konyol, Anda memberikan bola dan kemudian Anda memberikan penalti. Kesalahan individu, dan untuk beberapa alasan, sepertinya selalu dia,” tambah Defoe merujuk kepada Maguire.

Meski begitu Defoe tetap memberikan dukungan kepada Maguire, berharap ia bangkit dari kritikan dan segera tampil baik.

“Ini lucu karena seperti yang saya katakan di bagian atas pertunjukan, ada banyak hal negatif di sekelilingnya dan Anda ingin dia bermain bagus karena dia tampil bagus di turnamen untuk Inggris,” tambah Defoe.

“Kita telah melihatnya di turnamen (Piala Eropa 2020), dia melakukannya dengan baik sejujurnya. Anda hanya ingin dia melepas rem tangan (beban pikiran dan melupakan kritikan) dan bermain saja,” urainya.