DBasia.news – Harry Maguire optimistis bela Manchester United untuk final Liga Europa melawan Villarreal.
Maguire tampak harus dibantu kruk dan mengenakan sepatu boot pengaman, setelah ia alami kerusakan ligamen engkel di pertandingan melawan Aston Villa sekitar satu pekan lalu.
Cedera yang dialaminya telah membuat sang pelatih, Ole Gunnar Solskjaer, khawatir timnya akan alami situasi terburuk menjelang final yang akan digelar di Gdansk tersebut.
Namun, update terakhir mengenai kondisi Harry Maguire cukup menggembirakan dan lebih positif, hingga Solskjaer mengaku akan berikan kapten MU itu kesempatan hingga meniy terakhir untuk buktikan kebugarannya.
“Saat saya mengobrol dengannya pagi ini, dia terlihat positif. Secara alamiah, sehari setelah cedera, semuanya memang akan sangat anjlok. Tapi kami memutuskan, kami harus fokus dan bersikap positif, serta berpikir dia akan berhasil pulih,” tandas Solskjaer seperti dilansir The Sun.
“Dia berhasil tunjukkan progresnya, tapi kami secara sadar sudah memutuskan untuk tidak menjajalnya terlalu cepat. Mudah-mudahan kita semua akan mendapat kabar bagus, tapi saya akan memberinya waktu selama mungkin, karena kami tahu dia pemain penting,” tambah pelatih asal Norwegia itu.
“Kami sudah tahu itu sejak lama, tapi mungkin orang lebih menghargainya, saat Harry Maguire tidak bermain,” tandasnya.
“Saya menjadi pemain yang sangat bagus saat saya cedera, karena orang-orang sadar apa yang saya bisa lakukan sebagai pemain pengganti dan saat saya menjadi pemain inti,” ungkap Solskjaer.
Manchester United kebobolan enam gol dalam dua pertandingan sejak Maguire cedera, di mana mereka juga kalah darii Leicester dan Liverpool di kedua laga tersebut.
Saat dia ditarik keluar di menit 78 laga melawan Villa, itu menjadi momen pertama bagi Harry Maguire absen bermain untuk United di Liga Premier, sejak ia didatangkan pada musim panas 2019.
Skuad Solskjaer saat ini masih memiliki dua jadwal Liga Premier lagi, yakni laga kandang melawan Fulham dan pertandingan tandang di markas Wolves di hari terakhir, sebelum akhirnya ia memutuskan tim yang akan dimainkannya di final Liga Europa.
“Situasinya selalu sulit. Anda ingin semua orang mendapat pengalaman, tapi kemudian anda harus memilih hanya 11 pemain. Sangat menyulitkan untuk membuat keputusan seperti itu, tapi hal itu bisa berarti banyak. Inilah peran dan tanggung jawab saya, saya hanya ingin lakukan yang terbaik,” tegasnya.