DBasia.news – Pada bursa transfer musim panas 2021 isu transfer penyerang Tottenham Hotspur, Harry Kane ke Manchester City sangat deras bergulir. Kane diplot sebagai pengganti Sergio Aguero.
Drama terjadi hingga Kane sempat mangkir latihan dan membuat fans Tottenham mempertanyakan komitmen serta loyalitasnya. Kane (28 tahun) pada akhirnya bertahan. Butuh waktu baginya menemukan performa terbaik.
Tottenham angin-anginan di bawah arahan Nuno Espirito Santo, lalu ia dipecat dan digantikan dengan Antonio Conte. Perlahan, Kante mulai menemukan bentuk permainan terbaiknya dan itu terlihat kontra Manchester City.
Pada pekan 26 Premier League di Etihad Stadium, Minggu (20/02) dini hari WIB, Tottenham mengakhiri catatan tak pernah kalah (unbeaten) City di 15 laga dan mereka melakukannya di markas tim lawan.
Harry Kane mencetak dua gol (satu gol lagi jika tak dianulir VAR), mengawali serangan, sulit diatasi dua bek City: Aymeric Laporte dan Ruben Dias. Kapten timnas Inggris menjadi all-round striker.
All-round striker adalah penyerang serba bisa: dapat jadi target man, menyelesaikan peluang, membuka ruang, dan jadi sentral permainan. Itulah yang dilakukan Kane kala meneror pertahanan Man City.
Pergerakannya sulit diprediksi pertahanan City dan tiga golnya (satu dianulir) tercipta dengan penempatan posisi dan timing yang bagus. Legenda Premier League dan juga mantan striker legendaris Inggris, Alan Shearer mengakui itu.
“Itu salah satu penampilan penyerang tengah terbaik yang pernah saya lihat sepanjang musim, di mana pun,” tutur Shearer dikutip dari BBC Sport.
“Kecerdasan, agresivitas, gol, assist, dia terlalu bagus untuk bek tengah City Aymeric Laporte dan Ruben Dias – dan tidak terlalu sering kami mengatakan itu. Dia terlalu pintar untuk mereka.”
Tak heran apabila Daniel Levy tak menjual Kane dengan banderol kurang dari 150 juta poundsterling ke Man City. Shearer juga menjelaskan bagaimana Kane beraksi dan sulit dihentikan City.
“Bagian dari rencana permainan Tottenham adalah terus menemukan Kane dengan umpan-umpan pendek, karena tidak ada bek City yang ingin masuk bersamanya,” jelas Shearer.
“Spurs terus membuat pelari maju untuk memberi umpan dari Kane dan masuk ke belakang. Umpan pertamanya untuk melepaskan Son Heung-min untuk gol pertama mereka benar-benar sensasional.”
“Untuk gol kedua Tottenham, saya tahu, segera setelah Ryan Sessegnon mengambil bola, Kane akan mencetak gol karena dia melihat celah dan tidak ada yang akan mengambilnya. Kemudian datang penyelesaian klinis.”
“Sungguh luar biasa untuk ditonton. Semua yang dia lakukan luar biasa, termasuk pemenangnya. Katakan apa yang Anda inginkan tentang pertahanan, dan itu sampah, hanya akan ada satu orang yang mendapatkan umpan silang itu dan itu bukan Kyle Walker,” urai dia.
Permainan Kane memang fantastis kontra Man City. Statistiknya dari Squawka adalah 100 akurasi tendangan, 38 sentuhan bola, 13 operan di sepertiga pertahanan lawan, empat kali memenangi duel, tiga kali menendang bola (tiga tepat sasaran), dan dua penciptaan peluang.