DBasia.news – Secara tak terduga pemimpin klasemen sementara Premier League, Manchester City menelan kekalahan 1-2 dari Leeds United di Etihad Stadium, Sabtu (10/04) malam WIB. Hebatnya lagi Leeds menang dengan 10 pemain.
Leeds kali ini tak dibiarkan menguasai bola oleh Man City dan tim arahan Pep Guardiola terus meneror pertahanan Leeds. Akan tapi jelang turun minum justru Leeds yang unggul 1-0 dari gol Stuart Dallas di menit 42.
Dallas melepaskan tendangan rendah yang gagal diantisipasi oleh Ederson Moraes, namun tepat sebelum turun minum Leeds bermain dengan 10 pemain setelah Liam Cooper dikartumerah atas tekelnya kepada Gabriel Jesus.
Kartu merah itu seolah menjadi momentum kebangkitan City dengan kualitas pemain individu yang mereka miliki. Tapi Marcelo Bielsa pantang menyerah meracik timnya. City tetap dominan hingga gol penyama kedudukan datang.
Pada menit 76 Ferran Torres mencetak gol Premier League pertamanya sejak Desember. Kedudukan 1-1. Di atas angin City punya momentum, tapi hebatnya Leeds yang justru berbalik unggul dengan 10 pemain yang mereka miliki.
Dallas menyambut umpan dari Ezgjan Alioski dan mencetak gol dramatis tepat di menit 90+1. Kedudukan berubah 2-1 dan bertahan hingga laga bubar. City kalah dan mengoleksi 74 poin dari 32 laga, terpaut 14 poin dari Manchester United di urutan dua.
Leeds jadi tim keempat dengan status promosi yang menang di markas tim yang tengah memuncaki klasemen Premier League setelah Ipswich Town, Derby County, dan Hull City.
Dallas jadi gelandang pertama yang mencetak dua gol atau lebih di Etihad Stadium pada ajang Premier League sejak Paul Pogba pada 2018. Leeds menang dengan 29 persen penguasaan bola dan dua tendangan tepat sasaran (yang berbuah gol). Itu tak lepas dari kejeniusan Bielsa.
“Dan itulah mengapa Marcelo Bielsa adalah seorang pelatih yang jenius. Bermain dengan 10 pemain melawan Man City, Leeds menunjukkan semua disiplin taktis yang diterapkan Bielsa ke mereka,” tutur penulis ternama di Eropa, Henry Winter.
“Mereka menunjukkan semua semangat tim, kebugaran tertinggi, dan etos kerja yang dia tuntut. Performa yang cerdas dan berani.”