Guardiola Puji Setinggi Langit Liverpool

Pep Guardiola

DBasia.news – Liverpool menjadi tim yang tidak menyia-nyiakan uang transfer sebesar 120 juta poundsterling. Saat itu, pemain yang diboyong Liverpool pada awal musim adalah Alisson Becker dan Virgil van Dijk.

Kini, keduanya menjelma sebagai benteng kokoh Liverpool di lini belakang. Gawang Liverpool baru kebobolan delapan gol dari 20 laga Premier League yang sudah berlangsung – jumlah kebobolan terkecil sepanjang masa setelah 20 laga.

Liverpool juga masih bebas dari kekalahan (unbeaten) dan untuk kali ketiga dalam sejarah mencatatkan rekor itu. Dua catatan gemilang itu hanya sedikit statistik untuk memperlihatkan kehebatan pasukan Jurgen Klopp musim ini.

“Permasalahannya adalah tim lainnya fantastis. (Liverpool) mungkin tim terbaik di Eropa atau dunia saat ini dan berada di performa hebat,” ucap Pep Guardiola, juru taktik Manchester City, dalam menyikapi persaingan timnya dengan Liverpool.

The Reds terpaut tujuh poin dari Man City dan sembilan poin dari Tottenham Hotspur. Hanya keajaiban yang bisa menghentikan mereka untuk mengakhiri penantian titel Premier League yang sudah berlangsung selama 29 tahun, bahkan di kala format Premier League masih bernama Divisi Pertama.

 

Liverpool


Statistik mendukung Liverpool untuk mengakhiri penantian titel selama dua dekade lebih. Jika masih kurang memercayainya, masih ada satu statistik menarik, kala Liverpool jadi tim pertama yang menyapu tujuh laga di bulan Desember dengan kemenangan.

Man City, juara bertahan Premier League, yang memecahkan rekor 100 poin saja tidak bisa melakukannya pada Desember 2017 karena mereka ditahan imbang oleh Crystal Palace di Malam Tahun Baru.

Pertahanan kokoh, lini tengah yang enerjik dan bisa diandalkan dalam fase bertahan atau penyerangan, hingga trisula lini depan yang semakin menyeramkan dengan kehadiran Xherdan Shaqiri. Liverpool nyaris tidak memiliki kelemahan musim ini.

Tiga tahun Jurgen Klopp melatih Liverpool bisa berujung penantian trofi di akhir musim nanti jika terus konsisten mempertahankan performa. Paruh musim kedua akan jadi ujian terberat Liverpool yang masih berpatisipasi di Premier League, Liga Champions, dan Piala FA.