DBasia.news – LaLiga ikut terdapak atas kegagalan transfer Kylian Mbappe yang dikabarkan bergabung dengan Real Madrid usai memilih bertahan di Paris Saint-Germain hingga 2025 mendatang. Akibat hal itu, LaLiga siap bawa Les Parisiens ke jalur hukum.
Cita-cita Real Madrid mendapatkan Kylian Mbappe pupus sudah. Meskipun sempat dikabarkan selangkah lagi mendatangkan sang bintang, tetapi tikungan PSG pada detik-detik akhir mengubah segalanya.
Satu di antara hal yang membuat Mbappe bertahan di PSG adalah nilai gaji yang tinggi. Kabarnya, Mbappe akan mendapatkan 60 juta euro per musim selama lima tahun. Selain itu, ia juga menerima bonus penandatanganan kontrak sebesar 120 juta euro.
Rupanya, apa yang dilakukan PSG membuat LaLiga geram. Sang presiden, Javier Tebas, dengan terang-terangan menyebut pemilik PSG sama bahayanya seperti Liga Super Eropa. Sebab, apa yang dilakukan dianggap melanggar nilai-nilai adil dari sisi keuangan.
“Apa yang dilakukan PSG dengan memperbarui kontrak Mbappe dengan jumlah uang besar setelah merugi 700 juta euro dalam beberapa musim terakhir dan memiliki tagihan gaji lebih dari 600 juta euro adalah penghinaan terhadap sepak bola. Al-Khelaifi sama bahayanya dengan Liga Super Eropa,” ungkap Tebas.
Akhirnya, LaLiga menempuh jalur hukum. LaLiga akan melaporkan PSG ke sejumlah badan terkait.
“LaLiga akan mengajukan keluhan terhadap PSG ke UEFA, otoritas administrasi, fiskal Prancis, dan otoritas Uni Eropa untuk terus mempertahankan ekosistem ekonomi sepak bola Eropa dan keberlanjutannya,” bunyi pernyataan LaLiga.
“Jenis perjanjian ini menyerang stabilitas ekonomi sepak bola Eropa, membahayakan ratusan ribu pekerjaan, dan intergritas olahraga.”
“Sungguh memalukan klub seperti PSG bisa menutup kesepakatan seperti itu, sedangkan klub-klub yang mampu membayar pemain tanpa melihat tagihan upah mereka dibiarkan tanpa bisa mengontraknya.”
“PSG mengasumsikan sebuah investasi yang tidak mungkin karena punya tagihan upah yang sulit diterima plus kerugian finansial yang besar pada musim sebelumnya. Ini melanggar aturan kontrak ekonomi UEFA dan Prancis saat ini.”
Apa yang dilakukan LaLiga memang bisa dipahami. Sebab, Kylian Mbappe berpotensi menjadi ikon berikutnya dari kompetisi nomor satu Spanyol itu setelah kepergian Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.