DBasia.news – Keputusan Juventus merekrut Maurizio Sarri untuk menggantikan Massimiliano Allegri cukup kontroversial, mengingat sejarah dan ikatan kuatnya dengan tim rival, Napoli.
Sarri, sebelum melatih Chelsea musim lalu, pernah membesut Napoli selama tiga tahun (2015-2018). Partenopei menjadi pesaing utama Juventus dalam merebutkan Scudetto. Bahkan di beberapa kesempatan, Sarri pernah mengkritisi Juventus – sampai sempat mengacungkan jari tengah kepada fans Juventus.
Sarri menjelaskan bahwa hal yang dilakukannya itu murni karena ikatannya dengan Napoli kala itu. Dia juga merasa telah menunjukkan respeknya kepada Napoli saat memutuskan hengkang melatih Chelsea pada 2018.
“Saya telah melakukan segalanya yang dapat saya lakukan. Itu tugas moral saya, karena saya mewakili orang-orang yang tidak memenangi titel selama 30 tahun. Saya membuat gestur pertanda respek yang sangat besar dengan pergi ke luar negeri. Jika Anda ingin opera sabun, Anda bisa melakukannya,” tegas Sarri, dilansir dari Football-Italia.
Lebih lanjut Sarri juga berharap tidak ada pemberitaan berlebihan soal keputusannya melatih Bianconeri. Sarri menegaskan memilih melatih Juventus karena ini pilihan yang logis untuk kembali ke Italia.
“Saya telah tiga tahun melatih Napoli, saya membuat keputusan untuk menghargai mereka dengan pergi ke luar negeri. Dengan kebutuhan untuk datang ke Italia, saya menerima penawaran dari Juventus dan ini saja. Pilihan saya sangat logis, tidak perlu menulis novel mengenainya,” pungkas Sarri.