DBasia.news – Ramon Calderon, mantan Presiden Real Madrid, menilai adanya andil Florentino Perez, Presiden Madrid terkini, di balik hubungan panas Zinedine Zidane dan Gareth Bale.
Perez memilih menjual Cristiano Ronaldo musim lalu ketimbang Bale. Calderon menilai Zidane ingin agar Madrid menjual Bale, bukan Ronaldo. Hal itulah yang menjadi penyebab Zidane mengundurkan diri dari kursi kepelatihan Madrid di periode pertamanya.
Namun, ketika ia kembali melatih di periode kedua, Bale masih ada di Madrid dan hubungan panas keduanya terus berlanjut sampai saat ini. Bale tidak berusaha belajar bahasa Spanyol dan mengasingkan diri. Sementara Zidane tidak memasukkannya ke dalam rencana bermain.
“Zidane ingin mempertahankan Cristiano Ronaldo dan menjual Bale, tapi Presiden tidak mendengarkan sarannya. Itulah mengapa dia pergi dari klub. Dia kembali karena dia telah dijanjikan Bale tidak akan ada di sana,” tutur Calderon, dikutip dari Sport-English.
Keputusan Perez melepas Ronaldo ke Juventus dan mempertahankan Bale menjadi awal panasnya hubungan Zidane dengan Bale.
“Tidak ada satu pun yang tahu bagaimana permasalahan ini akan diselesaikan karena Zidane dan Florentino memiliki opini yang sepenuhnya berbeda. Bale rekrutan terhebatnya dan dia (Perez) tidak mau menerima bahwa dia salah ketika dia berpikir (Bale) dapat memimpin tim setelah kepergian Cristiano,” tambah Calderon.
“Hal itu tak dapat ditahan lagi oleh semuanya: untuk pemain, pelatih, dan klub. Zidane tidak menginginkannya lagi. Solusi terbaik adalah untuk menemukannya tim baru.”
Calderon menilai solusi terbaik saat ini adalah membantu Bale menemukan klub baru.
“Musim lalu, Madrid menerima tawaran 100 juta euro untuk Bale tapi Presiden menolaknya. Sekarang, opsi terbaik untuk meminjamnya, tapi dia punya gaji besar dan klub akan lebih suka menjualnya,” urai Calderon.