Final Liga Champions 2009, Treble Barcelona dan Kenangan Buruk Cristiano Ronaldo

DBasia.news – Pada 27 Mei 2009, Barcelona mampu mengukir sejarah. Di Stadion Olimpico Roma, Blaugrana berhasil mengalahkan Manchester United lewat gol Samuel Eto’o dan Lionel Messi di final Liga Champions. Barcelona untuk pertama kalinya dalam sejarah berhasil meraih treble setelah sebelumnya menjuarai LaLiga dan Copa del Rey. Barcelona menjadi klub kelima yang sukses meraih treble dan pertama di Spanyol.

Segala pujian menghujani skuat asuhan Pep Guardiola. Lionel Messi dan kawan-kawan tidak hanya mendominasi Spanyol dan Eropa, tapi mereka melakukannya dengan gaya sepak bola indah. Aliran sepak bola berdasarkan dari Johan Cruyff yang sudah disempurnakan oleh Guardiola sudah menyihir dunia.

Di laga final, Barcelona yang diperkuat Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Lionel Messi, Samuel Eto’o, Sergio Busquets, dan Pedro Rodriguez membuat Setan Merah asuhan Sir Alex Ferguson tidak berkutik. Xavi yang terpilih menjadi pemain terbaik tampil seperti dirigen orkestra yang mengatur tempo dengan tongkatnya. Barcelona pun akhirnya memupus mimpi Manchester United mempertahankan trofi.

“Kami sempat berada di posisi bagus, tapi jujur saja, kami dikalahkan pleh tim yang lebih baik,” ujar Sir Alex usai laga seperti dikutip The Guardian saat itu.

“Harapan Sir Alex Ferguson mengulangi pencapaian tahun lalu gagal, bahkan United tidak beranjak sama sekali dari landasan dan kalah telak oleh Barcelona yang tampil dengan inspirasi seorang bintang Argentina yang jenius Lionel Messi,” demikian BBC mengawali laporan pertandingan.

Laga di Stadion Olimpico digadang-gadang menjadi ajang pembuktian siapa yang terbaik antara Ronaldo dan Messi. Ronaldo menjadi bintang ketika United menjadi juara Liga Champions setahun sebelumnya. Namun di atas lapangan dan hasil akhir menunjukkan siapa yang menjadi pemenang.

“Perang antara dua pemain terbaik dunia dimenangkan secara meyakinkan oleh bintang Barcelona dan pencetak gol pada laga ini, Lionel Messi,” tulis The Guardian.

Bagi Ronaldo, laga di Roma adalah memori yang tidak ingin disimpannya. Ronaldo gagal menandai akhir era dia Man United dengan mengangkat trofi Liga Champions. Ya, laga di Roma merupakan laga penutup Ronaldo bersama United sebelum hengkang ke Real Madrid dan melanjutkan rivalitasnya melawan Messi.

Jika bagi Ronaldo final Liga Champions 2009 memberinya kenangan buruk, tentu tidak bagi Messi. Sebaliknya, Messi hingga saat ini menyebut laga di Stadion Olimpico merupakan penampilan sempurna Barcelona.

“Ada pertandingan di mana lawan tidak mungkin bisa menghadirkan kerusakan pada kami. Final Liga Champions di Roma adalah satu laga tersebut. Laga saat tim menampilkan permainan yang sempurna,” ujar Messi kepada The Sun pada 2016.

Barcelona memang mendominasi dunia. Setelah sukses meraih gelar juara LaLiga, Copa del Rey, dan Liga Champions, armada Guardiola kemudian menyabet tiga trofi lain, Piala Super Eropa, Piala Super Spanyol, dan Piala Dunia Antarklub. Barcelona menjadi klub pertama sepanjang sejarah yang meraih meraih trofi di enam ajang yang diikuti.