DBasia.news – Final Copa Libertadores 2018 yang paling dinanti di Amerika Selatan tak jua berlangsung. Laga ditunda karena suasana yang tidak kondusif. Melihat situasi itu, Genoa coba menawarkan solusi.
Sejatinya, laga leg kedua final Copa Libertadores 2018 bakal digelar pada Minggu (25/11). Namun, pertandingan terpaksa ditunda karena insiden menjelang partai tersebut.
Tensi tinggi menyelimuti Argentina menjelang pertandingan puncak Copa Libertadores 2018. Maklum, dua rival, River Plate dan Boca Juniors, akan saling berhadapan.
Akibatnya, kerusuhan pun terjadi menjelang pertandingan yang sejatinya bakal berlangsung di Stadion El Monumental, markas River Plate, itu.
Berbagai barang dilempar ke bus yang membawa para penggawa Boca Juniors. Batu, botol, hingga bom asap menjadi obyek yang dilempar para pendukung River Plate.
Sejumlah pemain Boca Juniors pun menjadi korban pelemparan tersebut. Bahkan, sebagian ada yang dilarikan ke rumah sakit karena menderita cedera.
Hingga saat ini, belum ada keputusan lebih lanjut untuk laga final Copa Libertadores 2018 tersebut. Namun, solusi justru datang dari Eropa, tepatnya Kota Genoa.
“Kota Genoa, dengan kedekatan sejarah, kultur, dan olahraga dengan Buenos Aires, merasa bisa membantu dua klub yang dibangun oleh imigran asal Genoa,” tulis pernyataan dari kantor Wali Kota Genoa.
“Dua klub dari Kota Genoa, Sampdoria dan Genoa, mewarisi persaingan Boca Juniors dan River Plate. Rasa sakit akibat insiden di sini membuat kami ingin membantu sesama.”
“Sebagai Wali Kota Genoa, kami ingin mengucapkan, Kota Genoa untuk menjadi tuan rumah laga leg kedua Copa Libertadores 2018. Kami siap membantu jika dibutuhkan,” lanjut tulisan tersebut.
Boca Juniors dijuluki Xeneizes karena dibangun oleh imigran dari Kota Genoa. Sementara River Plate tercipta karena merger klub Santa Rosa yang diprakarsai imgiran asal Kota Genoa.