DBasia.news – Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-18 masih belum sempurna. Sebelum berangkat ke Vietnam untuk bertarung di turnamen Piala AFF U-18 2019, Timnas Indonesia U-18 menjalani tiga uji coba di Sidoarjo. Mereka melawan tiga tim peserta Liga 3 asal Jawa Timur (Jatim).
Pada gim pertama melawan Persibo, Fakhri menyorot lini belakang timnya. Maklum, Persibo berhasil mencuri gol di laga ini.
“Persibo punya empat peluang karena kesalahan kami sendiri. Ini tidak boleh terjadi manakala kami tampil di Piala AFF nanti,” tegasnya.
Beranjak pada gim kedua melawan Deltras. Timnas Indonesia U-18 memiliki banyak kesempatan untuk mencetak gol. Akan tetapi, hanya satu gol yang bersarang ke gawang The Losbeter-julukan Deltras.
Timnas Indonesia U-18 membaik pada gim terakhir melawan Persekabpas Pasuruan. M. Supriadi cs mencetak empat gol. Gawang mereka juga aman. Tak kebobolan. Meski demikian, Timnas Indonesia U-18 masih tetap dievaluasi.
“Yang sayangkan adalah kami tidak pernah buat gol dari set piece. Kami punya banyak sekali kesempatan. Akan tetapi, tidak ada satu pun yang menjadi gol. Padahal saya punya tiga-empat pemain yang tingginya 180 centimeter,” ulas Fakhri.
Sebaliknya, Timnas Indonesia U-18 justru kerap mencetak gol dari open play. Terutama melalui serangan dari sektor sayap. Fakhri menjelaskan, sulit untuk mencetak gol dari lini tengah pada sepak bola masa kini
“Ini bukan hanya problem di usia muda, di Piala Dunia kemarin pun demikian. Karena semakin penuhnya pemain di lini tengah. Cara kami membongkar pertahanan dari sayap, adalah bagian dari kombinasi ketika kesulitan masuk dari tengah,” jabarnya.
“Kami punya modal untuk itu. Kami punya pemain yang cepat. Kami punya dua bek kanan dan kiri yang punya kemampuan menyerang cukup baik,” tutup Fakhri.
