DBasia.news – Krisis karena badai cedera yang menimpa bek tengah Liverpool jadi tidak terlihat karena kehebatan bermain Fabinho. Keberadaannya dapat menjaga kans Liverpool meraih titel Premier League melawan Manchester City.
Liverpool menggaet Fabinho dari AS Monaco pada bursa transfer musim panas 2018. Pemain berkepala plontos tersebut membuat The Reds merogoh kocek hingga 45 juta pounds. Adapun, kontrak hingga Juni 2023 ditandatangani.
Seperti pemain anyar lainnya, Fabinho membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Bahkan, pemain asal Brasil itu baru bermain pada pekan ke-9 Premier League 2018-2019. Saat itu, Klopp mengatakan Fabinho perlu meningkatkan performanya untuk menembus skuat utama.
Kini, situasi telah berubah 180 derajat. Fabinho mulai mendapatkan porsi yang cukup di Liverpool. Bahkan, pemain 25 tahun itu menjadi solusi saat The Reds dilanda badai cedera di lini belakang.
Saat Joe Gomez dan Joel Matip mengalami cedera dalam satu pekan pada Desember, Jurgen Klopp mempersiapkan strategi untuk memainkan Fabinho sebagai bek tengah, suatu yang sejatinya berbeda dari perannya selama ini sebagai gelandang.
Fabinho berduet dengan Dejan Lovren menjadi benteng pertahanan Liverpool saat melawan Wolverhampton Wanderers di Piala FA. Selanjutnya, Fabinho juga kembali tampil menjadi bek menemani Virgil van Dijk saat mengadapi Brighton akhir pekan lalu.
“Beberapa pekan lalu saya mengetahui ini bisa menjadi pilihan karena kami memiliki sejumlah pemain cedera dan hanya dua bek tengah yang tersedia. Ketika Lovren cedera saya tahu merupakan hal logis bermain pada posisi itu,” tegas Fabinho kepada situs resmi Liverpool.
Fabinho
“Saya memiliki beberapa sesi latihan pada posisi itu yang membantu untuk beradaptasi lebih baik. Saya belajar beberapa hal seperti penentuan posisi dan tindakan yang harus diambil. Ketika bertanding sedikit lebih mudah karena saya sudah berlatih pada posisi itu.”
Penampilan Fabinho pada sektor bek tengah pun cukup apik. Ia merupakan pemain dengan torehan clearances terbanyak saat melawan Brighton dengan tingkat keberhasilan memenangi duel mencapai 85,7 persen.
“Saya sudah memainkan pertandingan sebelumnya sebagai bek tengan melawan Wolverhampton Wanderes. Saya pikir itu berjalan baik. Saya punya pemahaman yang baik dengan Ki-Jana Hoever, komunikasinya bagus. Mengenai penantuan posisi, saya meningkatkan sepanjang permainan dalam aspek ini. Saya melakukannya dengan baik.”
“Pada pertandingan terakhir melawan Brighton, saya pikir saya bermain bagus. Bermain bersama Virgil van Dijk sangat membantu. Dia sangat vokal dan membimbing kami. Saya memiliki komunikasi yang baik dengan Trent dan juga dengan Hendo; mereka adalah pemain yang paling dekat dengan saya di lapangan,” ungkap Fabinho.
Meski begitu, Fabinho tak ingin jemawa. Ia menilai masih ada beberapa hal yang masih bisa ditingkatkan.
“Pada posisi yang tidak sering dimainkan, saya pikir saya beradaptasi dengan baik. Ada beberapa aspek yang perlu saya tingkatkan. Saya akan memperbaiki hal-hal itu, namun masih wajar,” papar Fabinho.
Tidak bisa dimungkiri, Fabinho kini sudah menjadi ban serap di Liverpool. Ia mampu menjadi alternatif saat pos pertahanan The Reds mulai gembos karena cedera.