Exequiel Zeballos, Penyihir Muda Boca Dikaitkan dengan Sederet Klub Besar Eropa

DBasia.news – “Halo, saya Exequiel Zeballos. Impian saya adalah bermain di La Bombonera dan menciptakan keajaiban.”

Beberapa hari setelah debut Exequiel Zeballos untuk Boca Juniors, sebuah video dari masa kecilnya muncul, menunjukkan sang youngster yang berbicara tentang apa yang ingin dia capai suatu hari nanti.

Sekarang di usia 18 tahun, Zeballos telah memenuhi fantasinya sendiri, dan meski penggemar Boca sejauh ini hanya melihat sekilas dari sihir remaja tersebut, penampilan awalnya menunjukkan bahwa ada banyak hal yang membuat mereka bersemangat ketika membicarakan tentang bocah dari La Banda ini.

Dengan kecepatan dan keterampilan yang memukau serta kepercayaan diri untuk menghadapi bek yang menantangnya, Zeballos telah lama disebut sebagai bakat yang punya potensi istimewa. Beberapa bahkan membandingkannya dengan Neymar.

Meski itu sulit untuk mencapai level superstar Brasil, tanda-tanda awal menunjukkan bahwa Zeballos adalah nama yang harus dibiasakan oleh penggemar di seluruh dunia selama dekade berikutnya atau lebih.

Dibesarkan di kota kecil La Banda, sepakbola bukanlah olahraga yang diunggulkan oleh banyak orang di daerah tersebut.

Sekalipun pemain sayap legendaris Rene Houseman tumbuh di sana, klub olahraga paling terkemuka di kota itu, Ciclista Olimpic, mengkhususkan diri pada basket daripada sepakbola yang menjadi permainan nasional Argentina.

Pendidikan sepakbola Zeballos berlangsung di sekolahnya untuk Sarmiento de La Banda, meski ia juga bermain untuk tim lokal Los Dorados de Termas de Rio Hondo dari waktu ke waktu. Dia dijuluki ‘Little Palacio’ berkat kemiripan dalam permainannya dengan mantan penyerang Inter Rodrigo Palacio.

Saat bermain di turnamen antarnegara bagian pada 2013, dia ditemukan oleh pencari bakat Boca Diego Mazzilli, yang segera bertindak untuk merekrut pemain sayap berusia 11 tahun itu.

Tiga tahun kemudian, Zeballos pindah secara permanen ke Buenos Aires dan pusat akademi klub Casa Amarilla, dan tidak butuh waktu lama baginya untuk menyesuaikan diri dengan ritme yang ada.

Pada 2017, saat bermain untuk klub klub Divisi Octava, ia mencetak 15 gol, membuatnya dipanggil ke tim Argentina untuk Kejuaraan U-15 Amerika Selatan.

Albiceleste menjadi juara di turnamen, dengan Zeballos mencetak lima gol untuk finis sebagai pencetak gol terbanyak timnya dalam kompetisi.

Tidak mengherankan, minat pada Zeballos mulai tumbuh, dan karena itu klub mengikatnya dengan kontrak profesional pertama pada 2018, menjadikannya pemain termuda dalam sejarah klub yang menandatangani kesepakatan seperti itu pada usia 16 tahun.

Dia mulai berlatih dengan skuad utama Boca setahun kemudian, sekalipun harus menunggu hingga akhir 2020 untuk akhirnya mengukir debut di panggung senior.

Seorang pemain sayap yang nyaman dengan kedua kakinya dan yang telah mengukir namanya dengan menggiring bola melewati lawan secara mudah, kiranya pantas ia melakukan debutnya di pertandingan pertama Boca setelah berpulangnya Diego Maradona pada November.

Penampilan sebagai pemain pengganti melawan Newell’s Old Boys diikuti dengan tiga pertandingan sebagai starter sebelum musim berakhir, dan diharapkan ia akan tampil lebih menonjol pada 2021 ini.

Barcelona, Real Madrid dan Manchester City semuanya telah dikreditkan dengan ketertarikan padanya, namun peningkatan eksposurnya membuat Boca mengikat spesialis bola mati itu ke kontrak baru yang akan membuatnya tetap bersama Xeneize hingga 2025.