DBasia.news – Mempunyai pemain dengan status megabintang di dalam klub bukanlah hal yang mudah. Kualitas dan pengalaman menjadi sangat penting di dalam pertandingan, tapi di sisi lain ego bisa menjadikan masalah.
Begitu juga dengan Cristiano Ronaldo di Manchester United. Pada periode pertamanya Ronaldo baru membangun statusnya sebagai pemain muda berbakat menjadi bintang sepak bola, tetapi setelah bertualang dan meraih sukses besar di Eropa, Ronaldo kembali dengan status superstar.
Usianya tak lagi muda (37 tahun) dan Ronaldo ada di periode kedua Man United yang sedang memasuki tahap pembangunan di era Erik ten Hag. Tak mudah bagi pelatih asal Belanda menanganinya, apalagi ‘ego’ Ronaldo itu sudah terlihat musim ini.
Ronaldo tak mengikuti tur pramusim Man United di Asia dengan alasan urusan keluarga, lalu ia dirumorkan ingin pergi karena menilai klub tidak ambisius dan juga disinyalir karena klub tak bermain di Liga Champions.
Namun pada akhirnya semua keputusan ada di tangan pelatih. Ten Hag, tak peduli status Ronaldo – begitu juga dengan kapten tim Harry Maguire, mencadangkan Ronaldo di tiga laga terakhir Setan Merah yang berakhir dengan kemenangan.
Kendati demikian itu tidak mengartikan Ronaldo tak masuk rencana bermain Ten Hag, hanya saja menurut Ten Hag Ronaldo tidak bugar dan ia siap membantunya menemukan performa terbaik. Ten Hag berbagi resep menangani Ronaldo.
“Saya akan menjadi temannya (Ronaldo), terkadang saya akan menjadi gurunya. Itu tergantung pada situasinya. Seperti yang kita semua tahu, dia tidak menjalani pramusim dan Anda tidak boleh melewatkan pramusim,” ucap Ten Hag seperti dinukil dari Dailymail.
“Itu tergantung, tuntutan, kerja sama dan tuntutan posisi tertentu, di dalam dan di luar kepemilikan. Dan hal lainnya adalah kebugaran.”
Masih banyak laga yang akan dimainkan Man United di musim ini, serta jadwal padat di Premier League, Piala Liga, Piala FA, dan Liga Europa, belum lagi dengan Piala Dunia 2022, servis Ronaldo masih akan sangat dibutuhkan oleh Ten Hag.