DBasia.news – Emiliano Martinez mengklaim jika saat ini dirinya sama seperti Lionel Messi yang menjadi sumber inspirasi banyak orang dan mengatakan ingin mengambil tantangan berikutnya di level klub.
Kiper nyentrik Argentina yang memenangkan Copa America 2021 dan Piala Dunia 2022 di Qatar, kini melihat reputasinya sebagai pesepakbola meningkat drastis.
Nama Martinez kini makin dikenal, tak cuma di kampung halamannya tapi juga seluruh dunia. Sekarang, penjaga gawang berusia 30 tahun itu meyakini bahwa dirinya sudah menjadi sumber inspirasi bagi para generasi berikutnya.
Martinez mengatakan hal tersebut kepada podcast Football People milik Mike Calvin untuk BT Sport: “Saya menyentuh langit, seperti yang dikatakan ayah saya. Setengah dari anak-anak ingin menjadi Messi, setengah dari anak-anak sekarang ingin menjadi penjaga gawang.”
“Jelas, itu momen yang membanggakan dalam karier saya. Saya selalu mengatakan bahwa saya benci penghargaan individu, Anda tahu, sekarang dengan penghargaan FIFA Best, tidak memuaskan saya.”
“Saya puas melihat anak-anak muda mencoba menjadi penjaga gawang sekarang karena mereka menyukai apa yang mereka lihat di Piala Dunia, Anda tahu? Jadi apa pun yang terjadi dalam karier saya, mulai sekarang, saya akan selalu bersyukur atas kesempatan yang saya dapatkan di Piala Dunia.”
Martinez kembali dikaitkan dengan rumor transfer setelah memenangkan Piala Dunia, dengan ia dikatakan ingin menantang dirinya di level yang lebih tinggi ketimbang di Aston Villa, klub yang baru dibelanga sejak 2020 usai meninggalkan Arsenal.
“Saya ingin mencapai sesuatu yang belum pernah dicapai oleh siapa pun, atau sulit dicapai. Dan jelas, orang-orang berkata, setelah Copa America setelah Piala Dunia, Emi akan pergi dan bermain di Liga Champions dan ia akan pergi ke sana. Dan saya berpikir, ya, itu bagian yang paling mudah. Anda tahu bahwa mudah untuk pergi sekarang di bulan Januari pindah ke klub yang bermain di Liga Champions dan sebagainya. Sepertinya semuanya mudah,” lanjutnya.
“Sebenarnya, itu adalah tantangan nyata bagi saya. Memenangkan Piala Dunia untuk Argentina setelah 36 tahun. Ya. Mengalahkan juara Amerika setelah 28 tahun di Maracana. Ya, itu tantangan. Memenangkan Finalissima melawan juara Eropa adalah sebuah tantangan.”
“Dan sekarang kita butuh sesuatu untuk Aston Villa setelah 30 tahun? Saya tidak tahu sudah berapa lama. 40 tahun? Itu tantangan. Anda tahu, itu tantangan. Dan untuk itulah saya ada – untuk tantangan, karena tidak selalu memiliki jalan keluar yang mudah. Dan kami memiliki salah satu manajer terbaik untuk memenangkan banyak hal di Eropa. Jadi saya siap untuk tantangan ini.”