DBasia.news – Paul Pogba tengah menjalani periode keduanya sebagai pemain Manchester United. Periode pertama tidak dilaluinya dengan baik di era Sir Alex Ferguson dan mantan pemain Man United, berbicara kepada publik mengenai kejelekan Pogba.
Tidak ada yang meragukan kualitas gelandang berusia 25 tahun itu jika ia sedang ada di kondisi terbaiknya. Tapi, dalam satu-dua momen, Pogba juga kerapkali memiliki celah dalam permainannya seperti: mudah kehilangan bola, terlalu banyak mendribel bola, dan sering terlambat untuk membantu tim di fase bertahan.
Isu itulah yang membuat Mourinho dan Pogba musim lalu berdebat soal posisi bermain terbaik. Isu yang berlanjut sampai saat ini dan memunculkan rumor hengkang Pogba ke Barcelona atau Juventus, mantan klub yang pernah dibelanya pada medio 2012-2016.
Pogba besar melalui akademi Man United. Ia memilih pergi ke Turin pada 2012 karena kecewa dengan Sir Alex Ferguson, manajer Man United kala itu, yang tidak memercayainya bermain sampai menunjuk Park Ji-sung dan Phil Jones sebagai gelandang, meski keduanya tidak berposisi asli sebagai gelandang
Darren Fletcher, mantan gelandang United, mengungkapkan fakta menarik mengenai Pogba, yang ternyata sudah memiliki masalah indisipliner sejak ia masih bermain untuk tim cadangan United.
“Di kali pertama saya absen karena sakit, saya sempat melatih tim cadangan (Man United) yang termasuk di dalamnya ada Pogba, (Jesse) Lingard, (Ravel) Morisson, dan kami memainkannya tinggi di area ofensif,” ucap Fletcher bercerita kepada Sky Sports.
“Kami merasa dia seperti salah satu yang dapat memenangi kami pertandingan, dibarengi fakta bahwa dia punya masalah kedisiplinan di area tengah lapangan pertandingan. Hal itu menjadi catatan sampai laga melawan Blackburn (Rovers).”
“Paul ada di bangku cadangan dan bos (Ferguson) memilih Park Ji-sung dan Phil Jones di lini tengah. Kami tidak berpikir dia (Pogba) cukup disiplin untuk tim cadangan, apalagi tim utama kala itu,” tambah Fletcher.
Jadi, jangan heran jika sikap indisipliner Pogba itu terus berlanjut sampai saat ini, di mana ia juga sering berbicara kepada media tanpa memikirkan arti ucapannya lebih dalam lagi.