DBAsia News

Eks Direktur Ungkap Kesalahan Fatal Barcelona Usai Hengkangnya Neymar

DBasia.news – Kepergian Neymar pada musim panas 2017 membuat performa Barcelona dinilai menurun. Eks direktur Blaugrana juga mengungkap adanya kesalahan fatal dalam mencari pengganti bintang asal Brasil tersebut.

Neymar pergi ke Paris Saint-Germain (PSG) setelah raksasa Prancis itu menebus klausul rilisnya senilai 222 juta euro. Kepindahan pemain jebolan Santos itu awalnya tak disesali Barcelona.

Dengan uang sebanyak itu, Barcelona yakin bisa mencari pengganti yang minimal selevel dengan Neymar. Adanya sosok Lionel Messi dan Luis Suarez juga membuat Blaugrana tak khawatir dengan ketajaman lini depannya.

Barcelona kemudian memboyong Ousmane Dembele sebagai pengganti Neymar. Winger berkebangsaan Prancis itu ditebus dari Borussia Dortmund dengan harga 105 juta euro.

Yang mengejutkan, Barcelona bisa saja mendapatkan Kylian Mbappe sebagai pengganti Neymar dengan harga yang sedikit lebih murah. Namun petinggi klub Catalunya itu lebih memilih Dembele.

Pada musim panas 2017, Mbappe memang sudah menjadi incaran klub-klub besar. Real Madrid dan Paris Saint-Germain (PSG) menjadi kandidat terkuat untuk memakai jasanya.

Fakta ini diungkapkan langsung oleh mantan direktur Barcelona, Javier Bordas. Raksasa Spanyol itu disodorkan Mbappe oleh AS Monaco dengan banderol 100 juta euro.

“Ketika kami merekrut Dembele, Josep Maria Minguella (penasihat transfer Barcelona) menelepon saya untuk memberi tahu kami bahwa Mbappe berada dalam jangkauan. Saya berbicara dengan Josep Maria Bartomeu dan dia menyuruh saya untuk melihatnya,” kata Bordas kepada Mundo Deportivo.

“Saya menelepon ayah Mbappe dan dia mengatakan kepada saya bahwa anaknya tidak akan pergi ke Real Madrid karena Cristiano Ronaldo, Karim Benzema dan Gareth Bale ada di sana dan sebaliknya dia bisa menuju ke Barca karena Neymar telah pergi.”

“Presiden Monaco lebih suka Mbappe bergabung dengan Barcelona agar tidak memperkuat PSG, rival langsungnya. Dan itu bisa dilakukan dengan harga 100 juta euro,” tambahnya.

Kesepakatan transfer Mbappe ke Barcelona pada akhirnya tak pernah terwujud. Sosok Robert Fernandez selaku sekretaris teknik klub bertanggung jawab terkait hal ini.

Fernandez menolak rencana perekrutan Mbappe dengan alasan sang pemain berposisi sebagai penyerang tengah. Sementara ia menganggap Dembele lebih dibutuhkan untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Neymar.

“Robert (Fernandez) lebih suka Dembele dan Pep Segura mendukungnya. Penjelasannya adalah Mbappe bermain untuk dirinya sendiri dan Dembele bermain untuk tim serta karena pemain sayap seperti Ney telah pergi, Robert lebih memilih pemain sayap daripada finisher,” tambahnya.

Keputusan tersebut mungkin menjadi salah satu penyesalan terbesar Barcelona di bursa transfer. Apalagi Mbappe berkembang menjadi salah satu penyerang mematikan yang bisa berperan sebagai ujung tombak atau menyisir dari sayap.

Sementara pada periode yang sama, Dembele lebih banyak menghabiskan waktu di meja operasi. Namanya bahkan mulai dipertimbangkan masuk dalam daftar jual.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?