DBasia.news – Gelandang Newcastle United, Joe Willock mempertimbangkan berhenti dari media sosial karena pelecehan rasisme dan meminta platform tersebut untuk berbuat lebih banyak untuk memerangi masalah tersebut.
Willock menyayangkan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter kurang bisa menyaring tindakan tindakan rasial. Meskipun begitu, ia mengaku tetap akan bermain media sosial untuk menjaga hubungannya dengan para fans.
Sejak bergabung dengan Newcastle, pemain asal Inggris itu mengaku hidupnya semakin berat karena mendapat serangan rasial di media sosialnya. Hal tersebut ia katakan pada sebuah wawancara dengan BBC Radio Newcastle.
“Setiap hari saya mendapat pesan,” kata Willock dikutip dari Goal. “Pesan yang mengatakan tentang warna saya atau hal-hal lain yang menjijikkan, sungguh.
“Jika Anda keluar dari media sosial, Anda kehilangan koneksi dengan semua penggemar luar biasa yang mendukung saya setiap hari, ingin melihat kehidupan sehari-hari saya dan melihat apa yang saya lakukan dan memiliki koneksi dengan saya melalui platform yang tidak akan mereka miliki. dalam kehidupan nyata.”
Pemain berusia 21 tahun itu baru saja dipermanenkan oleh The Magpies dengan nilai Rp 511 Miliar setelah sebelumnya berstatus pinjaman dari Arsenal.
Willock dipinjamkan karena tidak mendapat kesempatan bermain yang cukup di The Gunners. tercatat dirinya hanya satu kali diberi kepercayaan untuk bermain 90 menit bersama tim asuhan Mikel Arteta pada putaran pertama Premier League 2020/21.
Keputusan Arsenal melepas Joe Willock pun dipertanyakan pandit sepak bola, Rio Ferdinand. Dia heran talenta yang musim lalu bersinar itu justru dilepas oleh Arsenal.
“Yang terbesar bagi saya adalah Willock. Berapa banyak gol yang dia cetak musim lalu, delapan atau sembilan gol? Arsenal membiarkan gol seperti itu meninggalkan skuad. Saya tidak tahu. Saya bingung dengan yang itu,” imbuh Ferdinand.