DBasia.news – Real Madrid dan Barcelona menjadi dua klub yang paling dirugikan dari batalnya Liga Super Eropa bergulir. Kedua wakil Spanyol itu memang harusnya menjadi anak emas dari kompetisi tandingan Liga Champions tersebut.
Hal itu terungkap dari bocornya sejumlah dokumen terkait rincian kontrak 12 klub pelopor Liga Super Eropa. Menurut Der Spiegel, Barcelona dan Madrid menjadi dua klub dengan bayaran terbesar di kompetisi tersebut.
Seperti diketahui, pendiri Liga Super Eropa berasal dari tiga liga elite Eropa. Mereka adalah Barcelona, Madrid, Atletico Madrid, Manchester United, Manchester City, Arsenal, Chelsea, Liverpool, Tottenham Hotspur, Juventus, AC Milan, dan Inter Milan.
Dalam dokumen tersebut, sebelas klub pendiri akan mendapat 7,7 persen dari modal awal sebesar 3,5 miliar euro yang rencananya disuntikkan JP Morgan. Diperkirakan jumlahnya sebesar 200 sampai 300 juta euro per tim.
Sementara Inter Milan dan empat klub undangan lain hanya akan mendapat 3,8 persen dari modal awal. Tidak diketahui alasan Nerazzurri mendapat bayaran yang lebih kecil dari klub pendiri lainnya.
Namun Madrid dan Barcelona akan mendapat uang tambahan masing-masing sebesar 60 juta euro. Jumlah tersebut dibayar dalam dua kali angsuran di akhir musim pertama dan kedua.
Tidak diketahui juga alasan Barcelona dan Madrid mendapat keistimewaan tersebut. Mungkin, nilai jual kedua klub tersebut dianggap lebih baik dari yang lain.
Hal ini juga yang tampaknya menjadi alasan utama Madrid dan Barcelona belum keluar dari Liga Super Eropa. Mereka enggan mengikuti jejak enam klub Premier League dan Inter Milan.
Madrid dan Barcelona menjadi dua dari empat klub tersisa yang masih ngotot menjalankan Liga Super Eropa. Dua klub lain adalah Juventus dan Milan.
Hal itu bisa dimaklumi karena Barcelona dan Madrid sangat membutuhkan suntikan dana segar. Kondisi finansial mereka terganggu karena adanya pandemi virus corona.