DBasia.news – Persebaya Surabaya akan menghadapi Persib Bandung, pada pekan ke-26 Liga 1 2018 di Stadion I Wayan Dipta Gianyar, Sabtu (20/10) mendatang. Laga ini terasa sangat special bagi pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman.
Seperti diketahui, Djanur merupakan mantan pemain dan juru taktik Maung Bandung. Nyaris 16 tahun ia meniti karier di Persib, sebelum akhirnya hengkang ke klub lain dan berlabuh ke Persebaya.
Meski begitu, pelatih yang akrab disapa Djanur tersebut tetap profesional dengan berupaya agar Persib tidak meraih poin dari Persebaya.
Kendati demikian, spesialnya laga tersebut sedikit berkurang. Sebab, laga tersebut tak dihelat di Stadion Bandung Gelora Lautan Api (GBLA), yang notabene merupakan markas kebanggaan Persib. Memang, Persib terpaksa menggelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali akibat sanksi dari Komdis PSSI.
Gelora Lautan Api (GBLA)
Meski tak digelar di GBLA, Djanur tetap menyatakan bahwa laga melawan Persib tersebut tetap istimewa. Sebab, pelatih asal Majalengka tersebut harus membawan Persebaya menang untuk selamat dari bayang-bayang degradasi.
“Sebetulnya kalau normal di Bandung, pasti lebih spesial lagi. Tetapi ini tetap spesial karena kami butuh kemenangan,” ungkap pelatih berusia 53 tahun tersebut.
Tak hanya digelar di luar Bandung, laga tersebut juga tak akan dihadiri oleh suporter kedua tim, yakni Bobotoh dan Bonek. Tentu, hal tersebut sedikit mengecewakan bagi Djanur. Sebab, kerinduannya akan kehadiran Bobotoh tak bisa terobati.
Meski demikian, pelatih berusia 53 tahun itu berharap hal tersebut dapat memberikan keuntungan bagi Green Force. Apalagi, setiap laga tandang Persebaya memang cukup kesulitan untuk meraih poin sempurna. Terbukti, sejauh ini Bajul Ijo hanya memetik satu kemenangan di laga tandang.
“Mudah-mudahan jadi keuntungan tersendiri bagi Persebaya. Mudah-mudahan kita bisa manfaatkan itu. Tapi tetap harus memperbaiki tim kita sendiri,” tutupnya.