DBasia.news – Manchester United memang harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) pada matchday kelima grup H Liga Champions 2020-2021. Namun permainan tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer dinilai sudah sangat baik hingga mendapat pujian dari para legenda klub.
Dalam laga yang berlangsung di Old Trafford, Kamis (3/12) dini hari WIB, Manchester United takluk dengan skor 1-3. Hasil ini mengancam peluang Setan Merah untuk lolos ke babak 16 besar.
Manchester United dan PSG bermain sama kuat di babak pertama. Gol cepat Neymar mampu dibalas Marcus Rashford.
Jual beli serangan tersaji di babak kedua. Namun PSG lebih efektif dalam menyelesaikan peluang dengan mencetak dua gol tambahan lewat Marquinhos dan gol kedua Neymar.
Salah satu penyebab kekalahan Manchester United adalah kartu merah Fred. Wakil Inggris itu harus bermain dengan sepuluh orang sejak menit ke-70 saat kedudukan masih 2-1 untuk PSG.
Kekurangan satu pemain membuat tugas Manchester United kian berat. Kengototan Harry Maguire dan kawan-kawan untuk menyamakan kedudukan akhirnya berbuah petaka di masa injury time saat PSG bisa mencetak gol ketiga.
Rio Ferdinand dan Paul Scholes yang kini bekerja menjadi pengamat turut menyaksikan pertandingan ini. Dua legenda Manchester United tersebut melihat sisi positif dari kekalahan mantan klubnya tersebut.
“Saya pikir Solskjaer akan senang dengan keseluruhan penampilan timnya. Ya, hasilnya bukan yang dia inginkan tetapi itu adalah penampilan yang luar biasa,” kata Scholes kepada BT Sport.
“Ole akan senang dengan tiga penyerang yang semuanya mampu menciptakan peluang yang indah,” tambah Ferdinand.
Dalam pertandingan tersebut, Manchester United memang tak tampil mengecewakan. Mereka mampu memborbardir gawang PSG yang berstatus finalis musim lalu.
Salah satu peluang emas yang gagal yaitu saat sepakan Martial di depan gawang justru melambung. Sementara sebuah tendangan chip Edinson Cavani juga sempat membentur mistar.
Hal ini turut disadari oleh Solskjaer. Ia mengakui hasil pertandingan bisa berbeda andai para pemain depannya lebih tenang dalam menyelesaikan peluang.
“Dengan penyelesaian yang lebih klinis, kami seharusnya menyelesaikan permainan karena kami memiliki beberapa peluang besar, momen besar. Itulah perbedaannya,” tegas Solskjaer.