DBasia.news – Christian Eriksen sedang terpuruk di Inter Milan sedangkan Tottenham Hotspur, klub yang dia tinggalkan malah semakin kuat.
Eriksen pergi meninggalkan Tottenham pada Januari 2020. Dia memilih bergabung ke Inter dengan kontrak sampai Juni 2024.
Perjalanan Eriksen di Italia ternyata tak mudah. Dia dianggap lambat beradaptasi sampai pelatih Antonio Conte kerap membiarkannya duduk di bangku cadangan.
Gelandang asal Denmark itu baru tampil sebanyak 36 kali di semua ajang. Eriksen tercatat cuma tampil sebagai starter sebanyak 15 kali.
Hal yang menjadi sorotan adalah saat Inter mengalahkan Bologna 3-1 di Liga Italia baru-baru ini. Eriksen cuma bermain satu menit setelah masuk di penghujung laga menggantikan Alexis Sanchez. Fans Tottenham ikut prihatin dengan situasi mantan pemainnya itu.
“Aku bahkan tidak tahu caption apa yang mesti kutuliskan,” cuit akun @thespursweb.
Tidak ada kebahagiaan yang menghampiri Eriksen selama di Inter. Situasi ini berbanding terbalik dengan Tottenham, selaku klub yang sudah dia bela sebanyak 305 kali.
The Lilywhites saat ini masih memimpin klasemen Liga Inggris dengan 24 poin. Tottenham unggul selisih gol dari Liverpool di posisi kedua.
Teranyar, Tottenham mampu membuat malu Arsenal di laga Derby London. The Gunners ditaklukkan dengan skor 2-0 lewat gol-gol Son Heung-min dan Harry Kane.
Tottenham sebetulnya ingin mempertahankan Eriksen. Manajer Jose Mourinho juga sudah mencoba bicara dengan Eriksen agar bertahan di London, namun pemain 28 tahun itu tetap pada pendiriannya.
“Kami tidak mengatakan itu karena ada kesepakatan moral dengannya, namun dari hari pertama saya tiba di sini, dia mengatakan kepada saya bahwa dia tidak akan menandatangani (perpanjangan kontrak),” kata Mourinho terkait keputusan Eriksen untuk pergi pada saat itu.