DBasia.news – Persija Jakarta menaklukkan Bali United dalam lanjutan pekan 33 Liga 1 2018 di Stadion I Kapten Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu (2/12) malam WIB. Tuan rumah kalah 1-2 dan sangat kecewa dengan hasil itu.
Termasuk dengan perilaku yang ditunjukkan suporternya di dalam pertandingan. Penyalaan flare dan kembang api membuat laga berkali-kali dihentikan.
Penghentian laga karena perilaku suporter pertama kali terjadi pada menit ke-20. Atau saat Persija Jakarta sudah unggul lebih dulu pada menit ketujuh.
Penghentian terus terjadi hingga laga berakhir. Persija sempat unggul 2-0 melalui gol Marko Simic sebelum Bali United memangkas ketertinggalan melalui Stefano Lilipaly pada menit ke-95.
“Terus terang kami apresiasi suporter, saya tahu mereka kecewa. Tapi dari awal saya menegaskan kami mau fight dan tidak ingin terus terpuruk setelah kekalahan tiga kali beruntun. Dengan kejadian flare, kami tahu mereka kecewa,” jelas pelatih sementara Bali United, Eko Purdjianto.
Hal ini lantaran perilaku suporter yang mengakibatkan penghentian laga membuat ritme Bali United jadi berantakan. Padahal, menurutnya, Bali United bisa saja terhindar dari kekalahan.
“Ritme kami sedang bagus, sedang menyerang dan pemain ingin meraih kemenangan. Tapi dengan adanya flare, kami kecewa juga, karena menjadi terganggu,” tambahnya.