Dinilai Permalukan Talenta Muda Italia, Pelatih Everton Dikritik Keras

DBasia.news –  Manajer Everton, Duncan dapatkan kritik dari pemerhati sepak bola Inggris, yaitu John Arne Riise dan Sam Allardyce atas sikapnya kepada talenta muda Italia, Moise Kean.

Kejadian itu bermula di Old Trafford pada pekan 17 Premier League. Everton meraih hasil imbang 1-1 melawan Manchester United via gol bunuh diri Victor Lindelof (36′) yang dibalas gol Mason Greenwood (77′).

Di babak kedua, Ferguson memasukkan Moise Kean. Akan tapi ketika dia baru sebentar bermain, Ferguson kembali menariknya keluar dan menggantinya dengan Oumar Niasse. Kean langsung masuk ke ruang ganti pemain setelahnya.

Sikap Ferguson itu mengundang kritikan. Terlepas dari alasan teknis di balik keputusan tersebut, Ferguson tak seharusnya melakukan hal tersebut karena itu bisa menambah tekanan yang berujung pengaruh kepada mentalnya.

Kean, 19 tahun, baru tampil 11 kali musim ini sejak pindah dari Juventus. Dia jarang bermain sebagai starter. Keputusan Ferguson itu membantu Kean untuk menemukan kepercayaan dirinya kembali. Menurut Riise, Ferguson telah menghancurkan kariernya.

“Terkadang dalam sepak bola, Anda harus memikirkan sisi kemanusiaan. Dia (Ferguson) menghancurkan kepercayaan diri pemain muda ini (Moise Kean),” kata Riise mengkritisi kebijakan Ferguson, dikutip dari talkSPORT.

“Dia bahkan tidak menjabat tangannya. Berikan dia pelukan – dia pemain muda. Ini hal terburuk yang dapat Anda lakukan kepada pemain mana pun, tapi khususnya pemuda yang tidak berbicara bahasa (Inggris) dengan sangat baik. Dia menghancurkan pemain muda.”

Allardyce juga berpendapat demikian. Menurut pria yang kerap disapa Big Sam itu, staf kepelatihan Everton seharusnya bertindak ketika Ferguson menarik keluar Kean dan tidak memeluk atau memberinya apresiasi.

“Dia seharusnya memberinya semangat ketika ditarik keluar. Orang-orang di sekitarnya seharusnya berkata ‘gaffer, jangan lakukan itu’,” tambah Alladyce.

“Dia (Ferguson) dalam tekanan untuk kali pertama, dia di Old Trafford, dia mendapatkan hasil dan dalam pikirannya berpikir ‘dia (Kean) tak melakukan apa yang seharusnya dilakukan, tarik dia keluar’.”

“Seseorang seharusnya berkata ‘Apakah Anda pikir itu keputusan yang benar, gaffer?’ Dia (Ferguson) melakukan pekerjaan dengan fantastis, tapi di bawah tekanan kita semua melakukan kesalahan. Di sanalah peran staf Anda,” urai Allardyce.