DBasia.news – Hasil imbang yang diraih Barcelona saat bertandang ke markas Granada membuat Xavi Hernandez selaku pelatih kecewa berat. Ia secara blak-blakan mengkritik performa tim asuhannya.
Dalam laga lanjutan LaLiga 2021-2022 di Los Carmenes, Minggu (9/1) dini hari WIB, Barcelona dan Granada bermain imbang 1-1. Hasil ini membuat Barcelona gagal menembus empat besar.
Barcelona sebenarnya tampil cukup baik dalam laga ini. Setelah mendominasi laga, tim tamu memecah kebuntuan pada menit ke-57 lewat sundulan Luuk de Jong memanfaatkan umpan Dani Alves.
Di sisa laga, Barcelona berupaya menambah keunggulan. Namun mereka justru harus bermain dengan sepuluh pemain sejak menit ke-79 karena Gavi menerima kartu kuning kedua.
Granada pun seolah mendapat momentum untuk bangkit. Tuan rumah akhirnya mampu menyamakan kedudukan lewat gol Antonio Puertas hanya satu menit sebelum waktu normal berakhir.
“Ini memalukan, tapi itu karena kesalahan kami sendiri. Kartu merah melemahkan kami, tetapi kami kalah karena kesalahan dan kurang pengalaman,” kata Xavi usai laga.
“Kami kehilangan dua poin yang sangat penting. Ini tergantung pada kami, bukan lawan dan kami kehilangan bola dengan konyol.”
Gol balasan Granada harusnya tak perlu terjadi andai lini pertahanan Barcelona lebih disiplin saat menghadapi situasi sepak pojok. Puertas berdiri tanpa pengawalan saat menerima bola liar di kotak penalti dan melepaskan tembakan dengan leluasa.
“Kami tidak bisa pulang dengan bahagia setelah itu. Kami marah dan harus menjadi kritis terhadap diri sendiri,” tambahnya.
Enggan Salahkan Gavi
Menariknya, Xavi enggan menyalahkan Gavi terkait hasil imbang ini. Padahal kartu merah pemain berusia 17 tahun tersebut mengubah arah pertandingan.
Sikap Xavi memang cukup wajar karena Gavi baru berusia 17 tahun. Beban menjadi andalan Barcelona terlalu besar untuk pemain seusianya.
“Pengalaman dan pengetahuan datang lewat pertandingan. Kami tidak bisa meminta lebih dari Gavi,” kata Xavi lagi.
“Dia adalah pemain yang memberi kami banyak hal dan kartu merahnya melemahkan kami, tentu saja.”