DBasia.news – Timnas Jerman di luar dugaan dikalahkan Belanda dengan skor telak 0-3, pada laga lanjutan UEFA Nations League, Minggu (14/10) WIB. Hasil yang mengirim Der Panzer ke dasar klasemen grup.
Ada beberapa hal yang harus dibenahi Jerman. Sejak menuai hasil buruk di Piala Dunia 2018, Jerman memang kesulitan memetik hasil positif. Bahkan saat persiapan Piala Dunia 2018 pun tren buruk armada asuhan Joachim Low mulai terlihat.
Di Piala Dunia 2018 lalu, Jerman sudah tersingkir sejak fase grup. Ini merupakan pertama kalinya dalam delapan dekade Jerman gagal lolos dari penyisihan grup. Bagi publik Jerman, ini merupakan periode terkelam dalam sejarah.
Lepas dari Piala Dunia 2018, grafik buruk Jerman berlanjut. Kekalahan dari Belanda sejatinya menjadi tanda bahaya bagi Low. Kegagalan ini seakan memastikan adanya kekurangan yang segera harus dibenahi.
Kekalahan dari Belanda adalah yang kelima dalam sembilan pertandingan terakhir yang dilakoni Jerman. Sebuah catatan yang tidak semestinya datang dari tim sekaliber Jerman.
Menilik dari sisi permainan, paling tidak ada empat masalah yang tampak.
Serangan Tumpul
Belanda vs Jerman
Saat melawan Belanda, dari sisi permainan sejatinya Jerman paling tidak bisa membuat gol. Dari data statistik laga, Jerman tercatat memiliki 21 tembakan, tapi hanya empat yang menemukan target. Catatan serupa aap terjadi kala Jerman tampil di Piala Dunia 2018 lalu.
Statistik tersebut menggambarkan potensi tim Jerman untuk mencetak gol relatif besar. Hanya penyelesaian akhir yang buruk.
Yang paling kentara adalah dalam lima laga terakhir, Jerman sudah melepaskan 107, namun hanya membuahkan dua gol. Jumlah sepakan terbanyak yaitu saat melawan Korea Selatan di Piala Dunia kemarin. Pada laga itu Jerman kalah 0-2 meski mereka melepaskan 28 tembakan.
Tidak adanya striker murni dituding menjadi penyebab. Pada Piala Dunia 2018, Timo Werner gagal melaksanakan tugasnya. Meski begitu Werner masih mendapat kepercayaan dari Low. Pun dengan Thomas Muller dan Julian Draxler. Jerman membutuhkan pemain seperti Miroslav Klose atau Jurgen Klinsmann.
Permainan Tidak Cair
Belanda vs Jerman
Saat menghadapi Belanda, Jerman terlihat bermain terputus-putus. Ini akibat tidak efektifnya lini tengah mereka, terutama di babak pertama. Pada babak kedua keadaan membaik, namun belum mencerminkan kohesifitas tim seperti yang selama ini dimiliki Jerman.
Tidak efektifnya lini tengah ini bisa tercermin dari aliran bola yang acap tidak menemui sasaran. Alhasil mereka hanya mencatat 69 persen umpan sukses di sepertiga lapangan. Hal ini tentu berpengaruh pada kreatifitas membuat peluang. Dalam sebuah laga, final pass acap menentukan, hal ini yang minim pada tim Jerman saat ini.
Pertahanan Semrawut
Belanda vs Jerman
Selama ini Jerman dikenal memiliki benteng pertahanan yang kokoh. Dari penjaga gawang, full back, hingga bek sentral, Jerman selalu memiliki pilar tangguh.
Namun saat ini, terutama pada laga melawan Belanda kemarin, lini pertahanan sangat terlihat tida terorganisasi dengan baik.
Selain kerap kepayahan saat menghadapi skema bola mati, barisan pertahanan Jerman juga terkesan berantakan ketika menahan gempuran serangan balik lawan.
Masalah Mental
Belanda vs Jerman
Masalah mental sepertinya tidak pernah menjadi gangguan bagi Jerman selama ini. Dalam urusan mental, Jerman adalah panzer. Jerman dinilai selalu memiliki cara untuk memetik kemenangan. Mental baja pun tercermin dari berulang kali mereka mampu memenangi adu penalti. Namun kali ini, Jerman nampak tampil kurang percaya diri.
Jelas, Low harus menggembleng diri dan membuat pasukannya tahan banting, seperti para penduhulu mereka.
Tidak bisa dibayangkan apa jadinya jika Jerman terdegradasi dari kumpulan elite di UEFA Nations League.