David Villa Gabung Klub Jepang yang Dibela Podolski dan Iniesta

David Villa dan inesta

DBasia.news – Mantan pemain Barcelona, David Villa, meramaikan kompetisi kasta tertinggi sepak bola Jepang, J1 League musim 2019.  Vissel Kobe tidak cukup dengan hanya memiliki Lukas Podolski dan Andres Iniesta, Kobe kini memiliki David Villa.

Melalui akun Twitter @Guaje7Villa yang juga memposting video melalui YouTube, Villa mengonfirmasi kepindahannya ke Jepang, beberapa hari berselang setelah memutuskan hengkang dari New York City FC, klub yang sudah dibelanya dari tahun 2014.

“Di tahun-tahun saya sebagai pesepakbola profesional, saya harus membuat banyak keputusan-keputusan penting. Bagi atlet, salah satu keputusan yang dibuat di luar lapangan pertandingan merupakan yang tersulit, dan saya berada di salah satu dari keputusan tersebut,” tutur Villa.

“Sepanjang karier saya, saya selalu mendengarkan tubuh saya (fit atau tidak fit untuk terus bermain sepak bola), orang-orang di sekitar saya, dan yang paling terpenting, insting saya.”

“Di momen-momen keraguan itu, saya berharap menemukan pertanda, detail atau sesuatu yang memberikan saya kejelasan. Sebuah tantangan baru menanti, Asia,” ujar Villa.

Sepanjang berkarier di MLS (Major League Soccer), Amerika Serikat, Villa telah mencetak 80 gol dari 126 penampilan. Pengalaman bermainnya juga tidak sembarangan: Villa pernah menjuarai Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010 dengan timnas Spanyol, serta meraih sukses bersama FC Barcelona.

Di Vissel Kobe, Villa akan bertemu dengan kompatriot dan mantan rekan setimnya di Barcelona, Iniesta. Tim berjuluk Ushi (Sapi) kini telah memiliki enam pemain asing dalam skuatnya, yaitu: Iniesta, Villa, Podolski, Ahmed Yasser, Wellington, Kim Seung-gyu, dan Theerathon Bunmathan.

Jika di tahun ini Vissel mengakhiri musim J1 di peringkat 10, maka musim depan petinggi klub jelas mengharapkan hasil yang lebih baik lagi, juara.

Usia Villa memang sudah berusia 36 tahun. Kendati demikian, dengan didukung pemain sekaliber Iniesta dan Podolski di lini depan Vissel, bukan tidak mungkin Villa mampu mencetak gol. Apalagi, kultur sepak bola di Jepang berbeda dari Eropa dan juga Amerika Serikat.