DBasia.news – Banyaknya kasus positif virus corona (COVID-19) yang menyerang klub peserta Premier League diduga karena banyaknya bintang yang menolak program vaksinasi. Hal ini membuat seorang Danny Murphy gerah.
Sejumlah laga Premier League mengalami penundaan dalam dua pekan terakhir. Hal ini disebabkan karena banyak klub tak punya cukup pemain untuk bertanding karena harus menjalani isolasi mandiri.
Premier League menjadi liga elite Eropa yang paling terkena dampak dari kembali mengganasnya virus corona. LaLiga dan Serie A cenderung masih mampu menguasai situasi.
Kondisi ini diduga karena lebih banyak pemain Premier League yang menolak divaksin ketimbang mereka yang berkarier di LaLiga dan Serie A. Badan Liga Sepak Bola Inggris (EFL) bahkan mengklaim 25 persen pemain dari 72 klub yang berlaga di liga profesional Inggris termasuk dalam kelompok ini.
Murphy tak habis pikir dengan fakta tersebut. Mantan gelandang Liverpool itu mempertanyakan peran kapten dan pemain senior tiap klub dalam memimpin rekan-rekannya menerima vaksin.
“Anda (pemain yang menolak vaksin) merasa mayoritas telah jatuh cinta pada teori konspirasi atau hanya merasa pada usianya, mereka tak terkalahkan,” tulis Murphy di Daily Mail.
“Bagaimana jika keputusan Anda mengarah ke tes positif dan pemilihan tim Anda melemah untuk pertandingan besar?”
Teori konspirasi memang mengiringi kehadiran vaksin virus corona. Obat ini dianggap bisa berefek buruk pada tubuh manusia di masa depan.
Banyak orang yang terpengaruh dengan teori konspirasi tersebut dan menolak divaksin. Sejumlah pemain Premier League tampaknya termasuk di dalamnya.
Kondisi ini diperparah dengan keengganan sejumlah manajer klub memaksa pemain menerima vaksin. Meskipun tak sedikit yang menjadikan vaksin sebagai kewajiban.
Klub-klub Premier League telah sepakat untuk melanjutkan kompetisi di tengah meningkatnya kasus virus corona. Tim yang memiliki banyak pemain anti-vaksin tentu akan dirugikan karena lebih berisiko menerima hasil tes positif dan memaksa sejumlah bintang absen.