DBAsia News

Dampak Corona Terhadap Sepak Bola Europa

DBasia.news –  Serie A dan LaLiga tidak mau mengambil risiko lebih terkait virus corona di Eropa yang dimulai dari Italia dan melebar ke negara lainnya. Serie A menunda laga hingga 3 April 2020 dan LaLiga selama dua pekan.

Virus corona di Eropa memang tidak main-main. Dari data Center for Systems Science and Engineering (CSSE) di Universitas Johns Hopkins (JPU) per Kamis (12/03), total orang terinfeksi corona telah mencapai 125.851 orang secara global.

Italia berada di urutan kedua kasus terbesar dengan jumlah 12.462 kasus corona, 827 orang meninggal, dan 1.045 sembuh. Urutan pertama ditempati oleh negara yang menjadi pusat awal penyebaran, China, sebanyak 80.921 kasus, 3.046 kematian, dan 50.000 orang lebih sembuh.

Tak ayal pada Rabu (11/03) Direktur WHO, Badan Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan virus corona sebagai pandemi atau virus baru yang sudah menyebar ke seluruh dunia.

“Kami mengingatkan semua negara untuk mengambil langkah sigap dan siap. Kami telah menggaungkan peringatan dengan keras dan jelas,” tegas Tedros Adhanom.

LaLiga dan Serie A seyogyanya dapat melakukan tindakkan preventif atau pencegahan dengan menggunakan pemindai untuk memeriksa orang yang berpotensi terjangkit corona, memberikan hand sanitizer, atau masker gratis.

Akan tapi mereka tak mau mengambil risiko karena menurut pakar-pakar di dunia, menghindari kerumunan, merupakan salah satu cara untuk mengantisipasi mewabahnya virus corona. Memainkan sepak bola tanpa penonton juga bukan jaminan bagi pemain dan staf skuat tidak terkena virus yang tak terlihat kasat mata tersebut.

Jadi penundaan Serie Adan LaLiga sudah tepat demi kesehatan. BolaSkor.com juga akan membahas dampak negatif dari penundaan yang terjadi karena virus corona itu. Berikut ulasannya:

1. Pengaturan Jadwal

Mengatur jadwal dalam semusim atau setahun itu tidak mudah, apalagi jika mengingat padatnya jadwal olahraga internasional tahun ini seperti Olimpiade dan Piala Eropa. Menunda pertandingan otomatis memengaruhi jadwal pertandingan yang sudah diatur.

Efeknya bisa melebar ke jadwal turnamen lokal, kompetisi Eropa, dan kemungkinan terbesar yang dikhawatirkan adalah pemain-pemain kurang istirahat di kala musim seharusnya berakhir.

2. Kompetisi Eropa

Mengenai hal ini UEFA, selaku Federasi Sepak Bola Eropa, seyogyanya mengambil keputusan tegas dan sedini mungkin, sebab saat ini ada ketidakjelasan dari kompetisi Eropa – Liga Champions dan Liga Europa – yang masih berlangsung.

Ketidakjelasan itu adalah masih adanya laga yang berlangsung normal, dilangsungkan tanpa penonton, hingga yang ditunda, khususnya yang melibatkan tim-tim Italia dan Spanyol.

Mengubah jadwal kompetisi Eropa juga tidak mudah mengingat agenda padat event internasional tahun ini, tapi dalam hal ini UEFA harusnya bersikap tegas memberi keputusan. Kabarnya, UEFA akan mengadakan pertemuan darurat membahas penyebaran virus corona.

Dilansir dari L’Equipe, UEFA kabarnya akan meneruskan Liga Champions dan Liga Europa hingga tuntas, namun dengan perubahan format menghapus sistem laga kandang-tandang dan memainkan laga di tempat netral.

Laga yang melibatkan Juventus, Inter Milan, dan AS Roma sudah ditunda di Eropa. Tidak diketahui bagaimana UEFA mengubah kembali jadwal yang sudah disiapkan tersebut.

3. Pengaruh ke Persaingan Liga

Entah itu tim yang bertarung merebutkan titel liga atau zona Eropa, bermain dalam kondisi harap-harap cemas karena virus corona jelas tidak ideal bagi mereka. FIGC bahkan dikabarkan sempat merencanakan adanya play-off untuk menentukan tim peraih Scudetto musim ini, yang direbutkan Inter Milan, Juventus, dan Lazio.

Real Madrid juga dikarantina setelah tim basket mereka diterjang kabar positif virus corona. Jadi, penundaan jadwal di Serie A dan LaLiga berpotensi memengaruhi tingkat persaingan di dalamnya, apalagi jikalaupun dimainkan maka laga-laga tak akan dihadiri penonton dalam stadium.

Tanpa ‘pemain ke-12’ di dalam stadion, klub-klub sepak bola bak kehilangan separuh nyawa

4. Turnamen Lokal dan Klub-klub Degradasi serta Promosi

Final Copa del rey antara Real Sociedad vs Athletic Club Bilbao ditunda. Sementara di Italia penundaan Serie A sudah otomatis memengaruhi jadwal Coppa Italia. Penundaan kompetisi berujung kepada penundaan turnamen lokal.

Pertanyaannya adalah “Bagaimana penyelenggara mengatur jadwal-jadwal yang ditunda itu?” tak mudah pastinya. Pertimbangannya selain agenda internasional adalah waktu istirahat pemain karena musim akan berakhir.

Menariknya dari kabar di Football-Italia, ada potensi menentukan tim-tim yang promosi tidak akan terjadi cepat dengan penundaan ini, begitu juga dengan tim yang degradasi. Apalagi, Serie B dan C juga memiliki beberapa kasus corona.

5. Efek Finansial

Pemilik Chester, Anthony Johnson, menuturkan kekhawatirannya apabila laga-laga dimainkan tanpa penonton. Hal itu sama saja dengan menunda pertandingan sampai waktu yang tak ditentukan karena penyebaran virus corona begitu ceoat.

“Tidak apa-apa mengatakan ‘bermain di balik pintu tertutup (tanpa penonton)’ tapi apa yang terjadi pada klub yang aliran pendapatan utamanya adalah para suporter yang membayar pada pertandingan kandang?!?” tutur Johnson di Twitter resmi.

“Tentunya rencana darurat termasuk kompensasi untuk klub-klub dari FA atau pemerintah. Membayar mereka seperti rata-rata kehadiran mereka.

“Bermain di balik pintu tertutup akan menghabisi klub semudah itu. Itu tidak berlebihan, akan ada arus kas nol di klub yang bergantung pada penggemar yang membayar.

“Mereka bermain di balik pintu tertutup, tanpa pemasukan dari penggemar yang membayar. Mereka menunda pertandingan, klub masih perlu membayar upah tanpa aliran uang. Dan tentu saja hal terpenting adalah menyelamatkan nyawa dan menghentikan penyebaran virus,” terang Johnson.

Kendati Johnson berbicara mengenai sepak bola Inggris dan rencana memainkan laga tanpa penonton, komentarnya itu masih relevan dengan situasi yang terjadi di Italia dan Spanyol. Tanpa penonton, tanpa ada pertandingan, klub-klub Italia dan Spanyol bisa merasakan dampaknya dari sisi finansial. Virus corona benar-benar telah menjadi pandemi yang menganggu kehidupan manusia.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?