DBasia.news – Berprestasi. Itulah alasan kuat mengapa Persebaya Surabaya menunjuk Djadjang Nurdjaman sebagai pengganti Angel Alfredo Vera. Djadjang memang bergelimang prestasi. Baik sebagai pemain maupun pelatih.
Pelatih yang akrab disapa Djanur ini telah diperkenalkan sebagai pelatih baru Persebaya pada Sabtu (25/8) petang, tepat pukul 18.00. Nantinya Djanur akan ditandemkan dengan legenda hidup Persebaya Bejo Sugiantoro.
dbasia.news telah merangkum prestasi-prestasi yang telah ditorehkan Djanur. Baik sebagai pemain maupun pelatih. Berikut daftar prestasi Djadjang Nurdjaman:
- Sebagai Pemain
Djanur yang tidak pernah mengenyam pelatihan di Sekolah Sepak Bola (SSB) ini, telah bergabung dengan Persib sejak usia 17 tahun. Djanur sempat pindah ke klub Galatama, Mercu Buana pada 1980-1985. Ia akhirnya kembali ke pangkuan Persib pada 1986.
Comeback Djanur ke Persib berbuah manis. Ia berhasil membawa Maung Bandung juata kompetisi Perserikatan tahun 1986. Djanur mencetak satu-satunya gol pada final Perserikatan melawan Perseman Manokwari.
Djanur kembali merasakan gelar juara bersama Persib pada kompetisi Perserikatan musim 1989-1990. Ia membawa Persib menjadi yang terbaik di Indonesia setelah mengalahkan Persebaya dengan skor 2-0.
Dua gelar Perserikatan 1986 dan 1989-1990 itu lah persembahan Djanur untuk Persib semasa masih aktif sebagai pemain.
- Sebagai Asisten Pelatih
Setelah gantung sepatu, Djanur diangkat sebagai asisten pelatih Persib. Ia mendampingi sang legenda Indra Thohir. Djanur masuk sebagai asisten pelatih pada Perserikatan 1993-1994.
Hasilnya sangat apik. Djanur ikut andil membawa Persib juara tahun terakhir kompetisi Perserikatan. Selepas itu, Djanur juga mengantarkan Maung Bandung menjadi kampiun Liga Indonesia I 1994-1995.
Sama seperti ketika menjadi pemain, Djanur sukses mempersembahkan dua gelar untuk Persib semasa menjabat asisten pelatih.
- Sebagai Pelatih Kepala
Djanur menjabat pelatih kepala di tim senior Persib sejak 2012. Sebelum itu, ia sempat menjalani peran sebagai herad coach di tim Persib U-15 hingga U-23. Djanur juga pernah menjadi pelatih Pelita Jaya pda musim 2009-2010.
Keputusan manajemen Persib menunjuk Djanur pada 2012 sempat menuai cemooh dari suporter. Tahun pertama Djanur berjalan apik. Ia membawa Persib finish di posisi keempat pada kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2012-2013.
Puncaknya ketika Djanur mengantarkan Persib meraih gelar juara ISL 2014. Pada tahun berikutnya, Djanur mengantarkan Persib menjuarai turnamen Piala Presiden 2015, dan Piala Walikota Padang 2015.
Setelah berpisah dengan Persib, Djanur ditunjuk sebagai pelatih PSMS Medan. Walaupun gagal membawa tim ini juara, Djanur mampu membawa PSMS kembali ke Liga 1 2018 dengan setelah menjadi runner-up di Liga 2 2017.