Conte Nilai Terlalu Cepat Mainkan Eriksen

DBasia.news –  Antonio Conte dinilai terlalu cepat memainkan Christian Eriksen. Debut Christian Eriksen bersama Inter Milan dinilai terlalu cepat karena ia baru datang kurang lebih 24 jam di tim barunya.

Eriksen meresmikan kepindahannya ke Inter, Selasa (28/1/2020) malam WIB kemarin setelah dibeli dari Tottenham Hotspur. Eriksen jadi pembelian ketiga Inter bulan ini setelah Ashley Young dan Victor Moses.

Ketiganya memang diperlukan untuk memperkuat skuat Inter yang masih kurang di sisi bek sayap dan gelandang serang. Mereka pun masuk daftar skuat yang dibawa untuk menghadapi Fiorentina di perempatfinal Coppa Italia, Kamis (30/1/2020) dini hari WIB.

Inter lumayan kesuliitan membongkar pertahanan Fiorentina sebelum unggul duluan lewat Antonio Candreva. Fiorentina bahkan menyamakan skor lewat Martin Caceres sejam laga berjalan.

Enam menit berselang, Inter lantas memasukkan Eriksen untuk melakoni debut dalam seragam biru-hitam, menggantikan Alexis Sanchez. Semenit berselang, Inter unggul lagi lewat Nicolo Barella.

Selama 24 menit bermain, Eriksen nyaris bikin assist andaikan bola sodorannya kepada Lautaro Martinez yang dikonversi jadi gol. Inter pun akhirnya lolos dan debut Eriksen berakhir manis.

Meski demikian, ada yang mempertanyakan kenapa Eriksen dimainkan begitu cepat karena dia baru bergabung sehari. Terkait hal itu, Conte sebenarnya tidak ingin memainkan Eriksen sedemikian cepatnya.

Tapi, krisis gelandang tengah Inter terutama karena Stefano Sensi cedera lagi membuat Eriksen mau tak mau harus bermain.

“Kami tidak ingin memainkan Eriksen secepat ini, karena dia baru berlatih bersama kami kemarin. Tapi, kami cuma punya Matias Vecino dan Barella di lini tengah,” ujar Conte kepada Rai Sport.

“Eriksen punya karakter dan bisa menaikkan kualitas skuat. Saya berharap para pemain cepat pulih, karena stok pemain tengah kami terbatas,” sambungnya.

“Kami mencoba bermain dengan trequartista untuk mengatasi absennya Stefano Sensi dan Marcelo Brozovic. Eriksen bisa bermain di posisi berbeda, dan kita lihat saja – itu bisa jadi opsi, tapi kami harus melatih lebih keras.”

“Kami pun akhirnya terpaksa memainkan tiga striker bersamaan karena ada masalah di lini tengah kami,” tutupnya.