DBasia.news – Status Antonio Conte sebagai salah satu pelatih top di Eropa tak diragukan lagi. Dengan taktik khas tiga bek pada variasi 3-5-2 Conte mampu memenangi titel liga bersama Juventus, Chelsea, dan Inter Milan.
Pengalamannya itu diharapkan dapat meningkatkan kans Tottenham Hotspur untuk memenangi trofi, atau di tengah musim ini mencapai target masuk empat besar zona Liga Champions pasca menggantikan Nuno Espirito Santo.
Akan tapi tak mudah mengangkat performa Tottenham. Klub tengah memasuki periode minor dengan tiga kekalahan beruntun lawan Chelsea (2-0), Southampton (2-3) dan Wolverhampton Wanderers (0-2).
Tottenham juga ditinggal pemain-pemain penting pada Januari 2022 (bursa transfer musim dingin) seperti Tanguy Ndombele, Dele Alli, Bryan Gil, dan Giovani Lo Celso yang menghiasi skuad utama Tottenham.
Sebagai gantinya klub mendatangkan dua pemain dari Juventus yakni Rodrigo Bentancur dan Dejan Kulusevski. Conte mengakui tidak mudah mengatasi situasi tersebut dan terkejut klub kehilangan empat pemain.
Conte pun mulai memahami visi Tottenham dalam mengembangkan pemain-pemain muda, bukan merekrut pemain matang. Conte meminta fans untuk bersabar karena Tottenham berbeda dari klub-klub sebelumnya dari segi ambisi juara.
“Tottenham telah berada di tengah klasemen selama bertahun-tahun. Tapi di sini ini tidak membuat saya takut,” ucap Conte kepada Sky Sports.
“Apa yang terjadi pada Januari tidak mudah. Empat pemain pergi. Empat pemain penting Tottenham, dua sudah tiba. Jadi, bahkan secara numerik alih-alih memperkuat diri Anda dalam tanda kutip, Anda mungkin, di atas kertas, melemah.”
“Kemudian pilihan yang tepat dibuat karena berbagai alasan. Tapi saya tentu tidak pernah menyangka bahwa pada bulan Januari empat pemain yang saya anggap penting akan mengganti baju mereka karena seribu alasan. Ini menunjukkan kesulitannya.”
“Tidak dapat dihindari bahwa pada bulan Januari sangat sulit untuk mendapatkan dua pemain seperti Bentancur dan Kulusevski untuk menandatangani yang, saya ulangi, adalah prospek ideal untuk Tottenham. Karena Tottenham mencari pemain muda, pemain untuk dikembangkan, bukan pemain yang matang.”
“Visi, filosofi klub adalah ini. Tidak dapat dihindari bahwa jika Anda ingin tumbuh lebih cepat dan jika Anda ingin menjadi kompetitif lebih cepat, Anda membutuhkan pemain dengan banyak pengalaman karena mereka juga mengarah pada peningkatan pengalaman di tim Anda.”
“Tetapi sekali lagi, visi klub yang saya sadari adalah ini dan akan terus seperti ini. Untuk alasan ini akan membutuhkan banyak kesabaran, dan saya terus menjelaskannya kepada seluruh lingkungan dan kepada para penggemar,” urai dia.