Conte Jadi Mimpi Buruk Untuk Guardiola

DBasia.news – Kejutan terjadi di pekan 26 Premier League. Juara bertahan sekaligus pemuncak klasemen sementara, Manchester City, secara mengejutkan kalah 2-3 melawan Tottenham Hotspur di Etihad Stadium, Minggu (20/02) dini hari WIB.

Dua gol Man City dicetak Ilkay Gundogan (33′) dan penalti Riyad Mahrez (90+2′), sedangkan gol-gol Tottenham dicetak Dejan Kulusevski (4′) dan dua gol Harry Kane (59′ 90+5′). Man City mendominasi penguasaan bola 72 persen, melepskan 21 tendangan (empat tepat sasaran).

Tapi permainan dan taktik tiga bek Tottenhamala Antonio Conte menjadi anti taktik permainan Pep Guardiola. Tottenham bertahan kuat dan mengandalkan serangan balik, permainan ini efisien.

“Kemenangan besar untuk Spurs di bawah arahan Conte, mereka bermain serangan balik dan kesulitan untuk meruntuhkan pertahanan lawan. Laga-laga besar cocok untuk mereka ketimbang bermain melawan tim yang bertahan,” tutur warganet OsmanZtheGooner.

Kekalahan Guardiola dari Conte itu menjadikan pelatih asal Italia sebagai nemesis atau kryptonite, kelemahan baru Guardiola. Menurut Opta Conte satu dari lima pelatih yang mengalahkan Guardiola dua kali atau lebih dengan klub berbeda.

Sebelumnya ada Jose Mourinho (Real Madrid, Manchester United, Tottenham), Jurgen Klopp (Borussia Dortmund dan Liverpool), Mauricio Pochettino (Espanyol dan Tottenham), dan Nuno Espirito Santo (Wolves dan Tottenham).

Tottenham juga menjadi tim keempat sepanjang masa yang dua kali mengalahkan City-nya Guardiola dua kali semusim, sebelumnya ada Chelsea, Man United, dan Wolves.

Di laga lainnya Liverpool mengalahkan Norwich City hingga kini jarak dengan City terpaut enam poin (Liverpool masih memainkan satu laga lebih sedikit). Gelandang City, Ilkay Gundogan frustrasi dan mengakui timnya tak terbiasa dengan kekalahan tersebut.

“Ini bukan situasi yang tidak biasa kami alami. Kami tahu dari beberapa tahun terakhir bahwa Liverpool selalu menjadi pesaing,” Gundogan berbicara kepada BBC Sport.

“Mereka selalu ada di atas sana. Kami tahu mereka akan mencoba segalanya untuk membuat hidup kami sesulit mungkin.”

“Hal baiknya adalah mereka masih harus datang ke sini ke Etihad, tetapi masih banyak pertandingan yang harus dilalui.”

“Kami agak berpikir kami telah menyelamatkan (hasil imbang). Jika Anda melihat keseluruhan pertandingan, kami pantas menang.”

“Tapi sepak bola terkadang gila dan hari ini kami membuat kesalahan yang mudah. Kami memberi mereka bola untuk memiliki kemungkinan untuk membalas dan itu membuat kami kalah,” urai Gundogan.