DBasia.news – Satu trofi telah lepas dari genggaman Chelsea kala mereka ditekuk oleh juara bertahan League Cup, Manchester City, di Wembley pada 24 Februari lalu.
Bermain imbang tanpa gol di waktu normal sekaligus babak perpanjangan waktu 2×15 menit, membuat pemenang harus ditentukan melalui babak adu penalti. City berhasil mempertahankan gelar setelah menang 4-3 di babak adu penalti.
Peristiwa mengejutkan terjadi beberapa saat jelang babak perpanjangan waktu usai. Maurizio Sarri batal mengganti Kepa Arrizabalaga dengan Willy Caballero karena sang pemain menolak untuk diganti dan bersikeras untuk melanjutkan pertandigan. Sarri terlihat yang terlihat menahan emosi di pinggir lapangan akhirnya memilih meninggalkan pertandingan dan bergegas menuju ruang ganti.
Hal ini membuat publik berspekulasi jika suasana di ruang ganti klub sudah tak lagi kondusif dan skuat sudah mulai terpecah belah. Namun kini masalah sudah resmi ditutup dan Kepa juga sudah kembali jadi pilihan utama di bawah mistar gawang. Bahkan menurut Sarri, kasus ini membuat timnya makin kuat dan kompak.
“Pada akhirnya, kasus Kepa (yang menolak diganti Willy Caballero) adalah hal yang positif untuk tim dan para pemain. Dalam lima pertandingan terakhir, kami sukses meraih empat kemenangan dan satu kali bermain imbang saat melawan Manchester City. Kami juga hanya kebobolan satu gol. Chelsea memperlihatkan perkembangan dari segi pertahanan dan konsistensi,” ujar Sarri seperti dilansir Independent.
“Kami tetap harus berhati-hati, karena sebelumnya tim sudah pernah menjalani periode fantastis dan tak terkalahkan dalam waktu yang lama, namun kemudian mengalami penurunan dan tampil buruk,” tambahnya.
Setelah sukses menginjakkan satu kaki di perempat final Europa League, Chelsea akan berusaha menjaga tren kemenangan sekaligus membalas kekalahan di pertemuan pertama saat menjamu Wolverhampton Wanderers di pekam ke-30 Premier League, Minggu (10/3).