DBasia.news – Manajemen Chelsea tak butuh waktu lama untuk bernegosiasi dengan Graham Potter untuk menggantikan Thomas Tuchel.
Tuchel dipecat usai Chelsea dikalahkan wakil Kroasia Dinamo Zagreb pada laga pertama Grup E Liga Champions. Selain itu, start buruk Chelsea di Liga Primer Inggris dan kegagalan Tuchel memaksimalkan performa sejumlah pemain tutur berperan dalam pemecatannya.
Potter mampu membawa Birghton & Hove Albion meraih hasil mengesankan pada awal musim 2022/23 dengan empatkemenangan, serta masing-masing satu imbang dan kalah, sehingga bertengger di peringkat empat klasemen sementara.
Pria berusia 47 tahun itu menyisihkan nama-nama seperti Mauricio Pochettino dan Zinedine Zidane yang saat ini berstatus pengangguran. Pelatih Sporting Lisbon, Ruben Amorim, juga sempat masuk radar Chelsea.
“Saya sangat bangga dan bersemangat untuk mewakili Chelsea, klub yang fantastis ini. Saya sangat bersemangat untuk bermitra dengan pemilik baru Chelsea, dan berharap dapat bekerja dengan para pemain untuk mengembangkan tim dan budaya yang dapat dibanggakan suporter kami,” tutur Potter dilansir laman resmi klub.
“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Brighton & Hove Albion, karena telah memberikan saya kesempatan ini, dan khususnya Tony Bloom dan semua pemain, staf, dan pendukung atas dukungan mereka selama saya di klub.”
Sementara ketua klub Todd Boehly mengutarakan, visi dan misi yang diperlihatkan Potter sesuai dengan Chesela. Boehly pun berharap Potter bisa memberikan dampak yang bagus seperti halnya ketika menangani Brighton.
“Kami sangat senang membawa Graham ke Chelsea. Dia adalah manajer yang kualitasnya sudah terbukti, dan merupakan inovator di Liga Premier yang sesuai dengan visi kami,” kata Boehly.
“Dia memiliki kemampuan luar biasa yang akan membuat Chelsea menjadi klub lebih sukses. Dia memiliki dampak besar di klub sebelumnya, dan kami menantikan dampak positifnya di Chelsea. Kami memberikan dukungan penuh kepada dirinya, tim pelatihnya, dan tim dalam mewujudkan potensi mereka.”