DBasia.news – Dalam sejarah karier kepelatihannya, Graham Potter belum pernah melatih klub-klub besar. Klub-klub tersebut seperti Leeds Carnegie, Ostersund, Swansea City dan Brighton & Hove Albion.
Bersama klub terakhir itulah Potter (47 tahun) terkenal karena mampu menyulap Brighton jadi tim kuda hitam, tim yang juga kerap menjegal langkah klub-klub top di Inggris. Chelsea melihatnya dan merekrutnya untuk menggantikan Thomas Tuchel.
Potter pun untuk kali pertama melatih klub besar dalam kariernya. Debutnya diawali dengan hasil imbang 1-1 melawan RB Salzburg di Liga Champions. Namun itu baru awalan dan para pemain masih berusaha memahami filosofi sepak bola yang coba dibawa Potter.
Melatih Brighton dan Chelsea akan berbeda bagi Potter. Apabila di Brighton Potter tak punya tuntutan besar untuk jadi juara, maka itu menjadi keharusan di Chelsea dengan skuad berisikan pemain bintang serta berpengalaman.
Tak ayal performa bagus saja tak cukup bagi Potter jika ingin menjaga eksistensinya di Chelsea. Performa bagus atau tidak tak akan jadi penting jika tim sukses memenangi trofi.
Peringatan itu juga diberikan oleh mantan pelatih Liverpool dan Chelsea, Rafael Benitez. Menurut Benitez, Potter harus bisa meyakinkan manajemen ia sosok yang cocok untuk proyek jangka panjang dengan meraih kesuksesan.
“Dia (Potter) harus menang (juara). Sekarang tidak ada waktu untuk ‘Oh kami memainkan sepak bola yang bagus selama enam bulan’ dan setelahnya tidak memenangkan apapun. Itu terjadi pada sebagian besar tim. ‘Tapi kami memainkan sepak bola yang bagus.’ Apa yang telah Anda menangkan? ‘Tidak ada.’ Itu saja, lanjutkan,” terang Benitez dikutip dari Football London.
“Saya suka menjadi kompetitif dan untuk menang, Graham Potter sekarang harus pergi ke tim yang harus menang, harus berada di empat besar, harus menantang trofi dan semua orang akan menuntutnya.”
“Bermain sepak bola yang bagus dan finis di urutan kesembilan, pencapaian luar biasa tetapi sekarang Anda harus menang dan Anda harus bersaing dengan Manchester City, mereka punya uang, Liverpool, mereka punya uang, Manchester United. Arsenal atau Tottenham. Saya pikir itu akan lebih menuntut baginya dan dia memiliki pengetahuan, bisakah dia mengatur tekanan? Kita lihat saja nanti.”
Sebagai pelatih yang pernah melatih tim papan tengah dan juga tim besar, Benitez memberikan saran juga kepada Potter agar bisa mengatasi tekanan yang datang.
“Hal pertama yang akan saya katakan adalah dia melakukan dan melakukan pekerjaan dengan baik. Ketika Anda memiliki ide bagus dan mereka memberi Anda waktu maka mungkin Anda bisa mengembangkan sesuatu. Lingkungannya bagus untuknya tetapi pada saat yang sama, dan saya selalu menggunakan contoh Getafe, ada terlalu banyak tim seperti Getafe di zona nyaman,” tambah Benitez.
“Perbedaan antara finis 10 dan 11 tidak apa-apa, antara kedelapan dan 15 mungkin Anda tidak memiliki masalah dan Anda dapat memainkan gaya yang Anda inginkan, jika Anda kalah tidak masalah karena ada pertandingan berikutnya. tekanan dan mudah-mudahan dia akan melakukannya dengan baik karena saya menyukainya,” urainya.