DBasia.news – Penyerang andalan Real Madrid, Karim Benzema, bukanlah striker yang selalu mendapatkan pujian dari publik. Sebagian besar di antara mereka juga banyak mengkritisi sang pemain kala dia tampil buruk.
Pelatih silih berganti melatih klub penilik 13 titel Liga Champions. Benzema telah bertahan di Santiago Bernabeu selama 10 tahun alias satu dekade. Dalam dua musim terakhir, dari Zinedine Zidane, Julen Lopetegui, hingga Santiago Solari, Benzema selalu menjadi pemain andalan di lini depan Madrid.
Benzema, 31 tahun, penyerang yang unik. Tugas utamanya tetap mencetak gol, namun, Benzema punya peran lain yang seolah menjadikannya striker dengan tipikal bermain pengatur serangan (playmaker).
Tidak usah heran apabila sering melihat Benzema bergerak mundur ke belakang, menjemput bola, dan aktif terlibat dalam tiap serangan yang dibangun Madrid. Permainannya itu memang menjauhkannya dari gawang lawan dan membuat torehan golnya berkurang.
Akan tapi, Benzema pada dasarnya tetaplah seorang penyerang: sebisa mungkin peluang sekecil apapun yang dimilikinya dikonversi menjadi gol. Seolah menemukan kebangkitan performanya kembali, Benzema baru ini mencetak dua gol untuk Los Blancos.
Dua gol Benzema membantu Madrid menang 3-1 atas Girona di leg dua perempat final Copa del Rey, Jumat (1/2) dini hari WIB. Dua golnya itu juga mengukuhkan statusnya sebagai salah satu legenda dan top skor sepanjang masa Madrid.
Dikutip dari Marca, Benzema kini telah mencetak 209 gol untuk Madrid dan menjadikannya top skor keenam sepanjang masa tim. Jumlah golnya itu melewati legenda Los Blancos lainnya, Hugo Sanchez, yang memiliki torehan 208 gol.
Di atas Benzema, ada lima top skor lainnya, yaitu: Cristiano Ronaldo (451 gol), Raul Gonzalez (323 gol), Alfredo Di Stefano (307 gol), Santillana (288 gol), dan Ferenc Puskas (242 gol). Benzema berpeluang menyamai rekor gol Puskas – terpaut 33 gol.
Rincian gol Benzema adalah: 136 gol di LaLiga, 47 gol di Liga Champions, 20 gol di Copa del Rey, tiga di Piala Dunia Antarklub, dua di Piala Super Spanyol, dan satu di Piala Super Eropa.
“Saya turut sedih untuk orang-orang yang sepanjang waktu ini melewatkan Benzema. Masih ada waktu untuk mengikutinya, bagi mereka yang baru melihatnya akhir pekan lalu,” Solari memuji Benzema sekaligus menyindir haters.