DBasia.news – Kegagalan transfer dalam urusan bursa transfer pemain merupakan salah satu hal yang menarik perhatian. Hal tersebut menjadi menarik karena publik penasaran mengetahui alasan kegagalan tersebut.
Liverpool misalnya. Mereka pernah gagal merekrut bek kiri asal Prancis Aly Cissokho karena masalah gigi, tetapi pada akhirnya ia pernah berseragam The Reds sebagai pemain pinjaman dari Valencia di musim 2013-2014.
Masih dari Liverpool kasus gagal transfer itu juga dialami oleh penyerang asal Prancis Nabil Fekir. Ketika bermain di Olympique Lyonnais pada periode 2013-2019 pasca promosi dari akademi, Fekir diminati banyak klub Eropa.
Talenta yang dimilikinya dilirik Liverpool dan klub lain. Pengemas 25 caps dan dua gol itu pun nyaris bergabung dengan Liverpool pada 2018 dari Lyon. Fekir sudah menjalani tes medis.
Akan tapi karena ada masalah kesehatan terkait kondisi fisik Fekir Liverpool urung merekrutnya. Setahun berselang Fekir justru bergabung dengan Real Betis di LaLiga. Tiga tahun berlalu dan Fekir mengungkapkan alasan di balik kegagalannya itu.
Kegagalan transfer Fekir dari Lyon ke Liverpool bukan terjadi karena masalah pada fisik, cedera, hingga lututnya, melainkan permasalahan pada manajemen atau agen serta perwakilannya. Fekir menuturkannya kepada The Times.
“Itu (gagal ke Liverpool) adalah saat yang gelap. Saya melihat banyak hal yang tidak benar. Dikatakan lutut menghentikan saya pergi ke Liverpool tetapi itu tidak benar,” tegas Nabil Fekir.
“Saya pergi ke Clairefontaine (pusat sepak bola Prancis dekat Paris), dan mereka melakukan semua pemeriksaan (medis) dan lutut saya baik-baik saja.”
“Saya punya masalah dengan agen saya, penasihat saya. Itu adalah agen yang bertanggung jawab atas kesepakatan yang tidak tercapai. Tentu saja saya kecewa tidak pergi ke Liverpool, sangat kecewa karena Liverpool adalah klub hebat.”
Kegagalan itu mengubah karier Fekir. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada Real Betis, karier Fekir tak mendapatkan sorotan lebih di sana, khususnya di tim yang bertarung di papan tengah klasemen.
Performa impresif yang ditampilkannya pada musim 2017-2018 dengan Lyon di level domestik tak terlihat. Ironisnya, Liverpool kini tidak lagi menargetkan pemain berusia 28 tahun karena sudah punya kualitas skuad yang bagus.