DBasia.news – Entah karena panik ditinggal Cristiano Ronaldo atau memang sudah menjadi rencana lama dalam upaya mengembangkan pasaran, La Liga cukup banyak berinovasi musim ini untuk menambah popularitas mereka hingga dapat bersaing dengan empat liga top Eropa lainnya.
Dua inovasi besar yang dilakukan La Liga adalah bekerja sama dengan Facebook dalam menyiarkan siaran langsung laga-laga La Liga di beberapa negara tertentu, hingga yang paling unik: mengadakan pertandingan La Liga di Amerika Serikat. Ini unik, mengingat jarak panjang antara Spanyol dan Amerika yang mencapai 4.730 mil jika diukur dengan penerbangan udara – jarak terpendek.
Kurang lebihnya menghabiskan waktu delapan jam lebih di antara kedua negara itu. Kendati demikian, La Liga tetap melanjutkan rencana dan mencapai kesepakatan dengan perusahaan yang biasa mengadakan Piala Champions Internasional.
Melihat kondisi kebugaran pemain, keletihan akibat jarak tempuh, jadwal padat, dan efisiensi waktu, para kapten tim-tim La Liga kompak mencapai satu suara: menolak La Liga dimainkan di Amerika. La Liga tidak bergemih dan melanjutkan proyek itu atas izin Presiden Javier Tebas.
Bukan cuma kapten tim-tim La Liga yang menolak terobosan tersebut, CEO Bundesliga, Christian Seifert, bahkan terang-terangan berkata bahwa mustahil bagi Bundesliga mengikuti hal yang dilakukan La Liga. Menurutnya, memainkan kompetisi di luar negeri itu sama saja seperti tidak menghargai perasaan fans.
“Kami tidak akan pernah memainkan liga di luar Jerman. Garis itu tidak akan kami lewati. Menurut saya, memainkan laga resmi kompetisi di luar negeri itu tidak respek kepada fans dan juga para pemain, ketika hal itu khususnya melibatkan poin dalam menentukan promosi, degradasi, atau partisipasi di kompetisi internasional,” tegas Seifert di ESPN.
Gagasan anti-mainstream La Liga memang patut diapresiasi. Tapi, inovasi dengan tindakkan gegabah seperti itu disinyalir sebagai bukti sahih, bahwa La Liga takut kehilangan pasaran di dunia karena megabintang asal Portugal, Cristiano Ronaldo, telah pergi ke Juventus. Sebagian besar fans Real Madrid yang hanya menyukai tim karena Ronaldo bisa jadi berpangling ke Serie A.