DBAsia News

Calhanoglu Bicara Soal Hubungan Panas Dengan Fans AC Milan

Derby della Madoninna antara AC Milan kontra Inter Milan di San Siro, Senin (08/11) dini hari WIB, menutup pekan 12 Serie A 2021-2022 sebelum jeda internasional di bulan November.

Laga berakhir imbang 1-1 antara juara bertahan Serie A melawan Milan yang belum tersentuh kekalahan di Italia musim ini. Gol penalti Hakan Calhanoglu (11′) untuk Inter dibalas gol bunuh diri Stefan de Vrij (17′).

Selayaknya Derby della Madoninna pada edisi-edisi sebelumnya, derby baru ini juga memiliki cerita setelah Calhanoglu mencetak gol. Selebrasi yang dilakukannya mengakhiri hubungannya dengan Milan.

Calhanoglu meletakkan kedua tangan di telinga dan menatap Curva Sud tempat fans Milan berada, seolah menantang mereka untuk lebih keras lagi bersuara dan menyiulinya.

Seperti diketahui pemain berusia 27 tahun menghabiskan empat tahun kariernya di Milan (2017-2021), mencetak 32 gol dari 172 laga di sana, sebelum ke Inter dengan gratis karena tak memperpanjang kontraknya di Milan.

Gaji Calhanoglu naik sebesar 500.000 euro dari saat ia membela Milan. Selebrasi yang dilakukannya di Derby della Madoninna mempertegas akhir hubungan Calhanoglu dengan Il Rossoneri. Itu juga menjadi klimaks dari hubungannya tersebut.

Retaknya hubungan Calhanoglu sudah terlihat pasca pergi dari Milan. Menurut pengakuannya hanya Stefano Pioli, pelatih Milan, yang ingin eks pemain Bayer Leverkusen bertahan di Milan.

“Wajar jika para penggemar kesal, tetapi saya bukan yang pertama melakukan ini dan saya tidak akan menjadi yang terakhir, karena banyak pemain telah pergi dari Milan ke Inter, atau sebaliknya,” kata Calhanoglu kepada DAZN beberapa waktu lalu.

“Saya hanya ingin melihat masa depan saya, dengan segala hormat kepada Milan. Saya melakukan banyak hal untuk Milan selama empat tahun, saya menghormati semua orang, tetapi saya memiliki babak baru di Inter dan harus melihat ke depan sekarang.”

“Pioli adalah satu-satunya yang benar-benar menginginkan saya di Milan. Saya berbicara dengannya berkali-kali, tetapi dia menghormati keputusan saya dan mendoakan yang terbaik untuk saya.”

Calhanoglu pada September lalu juga tak punya masalah dengan fans Milan yang meminta tanda tangan dan berfoto bersama di jalanan, tetapi ketika ditanya apakah ia akan melakukan selebrasi jika menjebol gawang mantan klub, ia menjawab melakukannya seperti basa.

Sayangnya, di Derby della Madoninna Calhanoglu melakukan provokasi dengan selebrasinya yang memutus hubungannya permanen dengan fans Milan. Bahkan pemain Milan, Alessandro Florenzi tak menyukainya dan sempat menghampirinya sebelum kembali ke bangku cadangan.

Sebagian besar fans Milan seyogyanya tak pernah sangat menyukai Calhanoglu, tetapi dengan sikap sang pemain maka itu memutus hubungan yang sudah ada sebelumnya. Calhanoglu, seperti Gianluigi Donnarumma, dilihat sebagai judas oleh fans Milan.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?