DBasia.news – Pertahanan menjadi kelemahan Arsenal yang tidak pernah menang di lima laga beruntun di seluruh kompetisi, membuat nasib Unai Emery di ujung tanduk.
Hal itu sedianya sudah menjadi masalah klasik Arsenal yang juga dikeluhkan legenda klub, Charlie Nicholas. Dia tidak habis pikir Arsenal memilih memperkuat lini depan, memecahkan rekor untuk merekrut Nicolas Pepe sebesar 72 juta poundsterling, ketimbang memperkuat lini belakang.
“Saya tak paham bagaimana mereka menghabiskan 100 juta poundstering, membiarkan bek pergi dan mendatangkan penyerang sayap. Apakah Anda tidak melihat di mana masalahnya selama lima musim terakhir?” cetus Nicholas.
“Mereka tak sabar mendepak Laurent Koscielny, Sokratis Papastathopoulos tidak menambahkan apapun untuk Arsenal dan Shkodran Mustafi sudah berakhir di Arsenal. Petr Cech juga pergi, jadi mereka butuh membangun pertahanan. Apakah mereka melakukannya?”
“Kieran Tierney datang sebesar 25 juta poundsterling tapi dia butuh waktu untuk fit. Dia akan jadi pemain hebat ketika sepenuhnya fit, tapi Arsenal seharusnya membenahi pertahanan mereka sekarang dan mereka tak melakukannya.”
Menilai performa bek-bek yang didatangkan Arsenal di musim panas ini pun cukup mengecewakan. David Luiz tetap menjadi David Luiz: penempatan posisi bertahan yang buruk dan kerap melakukan blunder, William Saliba dikembalikan ke Saint-Etienne dengan status pinjaman.
Praktis hanya Kieran Tierney yang tampil bagus di lini belakang. Tapi, posisinya lebih sebagai bek kiri yang menjaga keseimbangan di area itu ketimbang bertahan di jantung pertahanan.
Singkatnya, kepergian Laurent Koscielny tidak digantikan oleh pemain yang lebih baik lagi darinya. Shkodran Mustafi, Sokratis, Rob Holding, acapkali tampil inkonsisten.
Ironisnya, bek incaran Arsenal di musim panas, Caglar Soyuncu, justru bersinar di klub lain: Leicester City yang merekrutnya dari SC Freiburg.
Menurut laporan Football.London, Arsenal urung merekrut Soyuncu karena Unai Emery memilih mengandalkan Calum Chambers, yang musim lalu dipinjamkan ke Fulham. Pada akhirnya, Soyuncu berlabuh di Leicester dan menjadi pengganti langsung Harry Maguire.
Itu menjadi blunder Arsenal di musim panas, khususnya jika melihat statistik jumlah kebobolan dari 12 laga Premier League. Arsenal, digalang duet Sokratis-Luiz, kebobolan 17 gol. Sementara Leicester, dengan duet Soyuncu-Jonny Evans, kebobolan delapan gol – pertahanan terbaik Premier League.
Ketangguhan lini belakang Leicester menempatkan mereka di urutan dua klasemen, meraih 26 poin, sedangkan Arsenal ada di peringkat enam dengan raihan 17 poin.