Bruno Fernandes Ungkap Hal di Manchester United yang Membuatnya Tak Bahagia

DBasia.news – Gelandang Manchester United Bruno Fernandes mengaku tak suka dengan situasinya saat ini di klub. Fernandes bukan tidak suka karena tak betah di MU namun dalam artian yang positif, sebab sampai saat ini ia belum meraih trofi.

Fernandes (26 tahun) sudah bermain untuk Man United sejak Januari 2020 pasca ditransfer dari Sporting Lisbon. Sejak saat itu Fernandes tak tergantikan dalam skuad MU arahan Ole Gunnar Solskjaer dan menjadi kunci permainan.

Musim pertama dilalui bak roller coaster untuk Fernandesdi MU. Dari kegagalan ke final Liga Europa musim lalu sampai kesulitan bermain di turnamen domestik. Situasi itu membuat Fernandes tak senang di MU, sebab ia memenangi trofi dengan klub.

“Saya sangat menikmatinya. Saya menikmati (berada di) salah satu klub terbesar di dunia. Itu adalah mimpi yang menjadi kenyataan untuk datang ke Premier League untuk datang ke klub yang selalu saya impikan untuk bermain,” ucap Fernandes kepada BT Sport.

“Tentu saja, lebih baik bagi saya ketika saya bisa bermain dan menikmati permainan saya dengan para penggemar. Ketika saya tiba, saat itu adalah Piala FA dan Liga Europa, dan kami memiliki peluang untuk masuk empat besar di liga.”

“Sayangnya, kami tersingkir di dua semifinal tetapi kami meraih tempat ketiga di liga. Satu-satunya hal yang saya lewatkan tahun ini adalah trofi. Saya tidak memiliki trofi untuk klub dan saya tidak senang tentang itu. Saya berharap 2021 bisa lebih baik dengannya,” tegas Fernandes.

Gelandang asal Portugal juga ingin menebus keyakinan yang diberikan Solskjaer sejak ia tiba di Old Trafford dengan cara memberikan segalanya untuk tim.

“Saat saya tiba, kepercayaan diri yang ditunjukkan pelatih kepada saya sangat mengesankan bagi saya. Langsung saja, setelah dua hari saya bermain melawan Wolves setelah saya berlatih selama satu hari dengan tim,” tambah Fernandes.

“Anda harus mengerti pada saat itu, dia (Solskjaer) memercayai Anda sehingga Anda harus melakukan sesuatu. Ini seperti Michael Jordan dalam serialnya ‘The Last Dance’, Anda tahu? Itu adalah kesempatan pertama dan terakhir untuk menunjukkan bahwa saya ingin menjadi bagian dari tim ini,” urai dia.