DBasia.news – Sifat emosional seorang Bruno Fernandes nampaknya sudah mendarah daging. Gelandang Manchester United itu mengaku bahwa membutuhkan perasaan untuk bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Fernandes mulai diakui sebagai salah satu gelandang kelas dunia usia pindah ke Manchester United pada Januari 2020. Ia memainkan peran penting dalam kebangkitan Setan Merah di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer.
Fernandes seolah tak tergantikan di lini tengah Manchester United sampai saat ini. Meskipun performanya menurun drastis pada musim lalu.
Selain piawai mencetak gol dan assist, Fernandes dikenal pemain yang cukup emosional di lapangan. Tak jarang ia berkonfrontasi dengan pemain lawan hingga wasit.
Fernandes mengakui sifat itu muncul secara alamiah. Ia bahkan tak pernah peduli dengan sosok lawan yang dihadapi.
“Apa yang Anda lihat di lapangan adalah Bruno yang bersemangat untuk bertanding. Saya bahkan bisa bertarung dengan seseorang yang merupakan teman saya di luar lapangan,” kata Bruno Fernandes kepada The Athletic.
“Saya memainkan banyak pertandingan di mana saya diam, dan tidak ada yang mengatakan apa-apa. Namun saya tidak merasa menjadi diri sendiri sehingga membutuhkannya (rasa emosional) untuk merasa hidup.”
“Salah satu wasit berkata kepada saya bahwa setiap menang, saya menjadi orang yang sangat baik. Namun ketika kalah atau seri, anda menjadi menyebalkan,” tambahnya.
Sikap emosional Fernandes di lapangan memang tak selamanya berefek positif. Tak jarang dirinya terlibat friksi dengan rekan setim.
Fernandes mengakui sempat bersitegang dengan Tyrell Malacia dan Harry Maguire karena tak mampu menahan emosi saat bertanding. Namun semuanya bisa diselesaikannya sesaat setelah pertandingan usai.
‘Ya, saya bisa berteriak pada rekan setim jika mereka tidak mengoper bola ketika harusnya dilakukan. Maka itu normal untuk marah padanya,” tutupnya.