Borong Dua Gol ke Gawang Liechtenstein, Quagliarella Torehkan Rekor dengan Timnas Italia

Fabio Quagliarella


DBasia.news –  Timnas Italia melanjutkan momentum bagus usai menang 2-0 melawan Finlandia di laga Kualifikasi Piala Eropa 2020. Selepas laga tersebut, Gli Azzurri menang telak 6-0 atas Liechtenstein di Ennio Tardini, Rabu (27/3) dini hari WIB.

Enam pencetak gol Italia adalah: Stefano Sensi (17′), Marco Verratti (32′), dua gol penalti Fabio Quagliarella (35′ dan 45+3′), Moise Kean (69′), dan Leonardo Pavoletti (76′). Roberto Mancini, pelatih timnas Italia, sangat senang dengan kemenangan tersebut.

“Kami sudah memainkan laga dengan benar sedari awal, kemenangan ini kemungkinan sudah diprediksi, tapi penting untuk menjaga level konsentrasi dan mencetak banyak gol,” tutur Mancini kepada Rai Sport.

“Krusial bagi kami menciptakan banyak peluang dan pergerakan operan bola untuk memainkan laga dengan baik. Saya harap para debutan dapat terus mengenakan jersey Italia selama bertahun-tahun ke depan, ini bakal benar-benar memuaskan.”

Tidak hanya memenangi laga dan meraih tiga poin, yang membawa Italia menduduki puncak klasemen grup J di atas Yunani, Bosnia Hezergovina, Finlandia, Armenia, dan Liechtenstein, Giorgio Chiellini dkk juga memecahkan tiga rekor.

Rekor pertama merupakan kemenangan skor terbesar setelah 57 tahun lamanya, lalu rekor kedua mencetak enam gol untuk kali pertama sejak 26 tahun lamanya.

Terakhir mereka mencetak enam gol terjadi saat melawan Malta di tahun 1993 pada Kualifikasi Piala Dunia. Italia asuhan Arrigo Sacchi menang dengan skor 6-1. Selain itu, Italia juga pernah menang dengan skor 6-0 melawan Turki pada Desember 1962.

Selain kemenangan dengan kedudukan yang telak, juara empat kali Piala Dunia juga sukses menjaga clean sheets lima kali beruntun. Italia tidak pernah melakukannya sejak ditangani Marcello Lippi di tahun 2005 – lalu menjadi juara Piala Dunia 2006.

Guna melengkapi kemenangan telak Italia itu, Quagliarella menorehkan rekor yang menjadikannya pemain tua-tua keladi berbahaya. Istilahnya, striker Sampdoria bak anggur merah yang semakin enak dinikmati jika semakin tua usianya.

Bagaimana tidak, dua golnya menjadikan Quagliarella sebagai pencetak gol tertua dalam sejarah sepak bola Italia pada usia 36 tahun 54 hari. Quagliarella berada di atas Christian Panucci (35 tahun 62 hari), Antonio Di Natale (34 tahun 241 hari), Fabio Cannavaro (34 tahun 146 hari), dan Andrea Pirlo (34 tahun 28 hari).

“Ini malam yang indah dengan torehan dua gol. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada rekan setim, karena mereka meminta saya mencetak gol ketiga di babak kedua. Mereka semua ingin membantu saya mencetak gol dan itu sangat indah,” ucap Quagliarella.

“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada fans, karena standing ovation akan menjadi kenangan yang akan selalu saya ingat. Saya sudah lama tidak memperkua timnas, jadi kembali ke sini dan membantu sangatlah hebat.”

“Saya berusia 36 tahun, tapi saya tidak merasakannya. Saya bahagia, dalam kondisi fisik yang bagus, saya berlatih baik dan Sampdoria membantu saya menjaga performa. Saya ucapkan terima kasih kepada Roberto Mancini, yang memberikan kesempatan ini dan menyaksikan saya sepanjang musim,” tuturnya.

Quagliarella kini telah mencetak sembilan gol dari 27 caps dengan timnas Italia. Dua golnya dengan Italia melanjutkan ketajamannya sebagai top skor Serie A dengan torehan 21 gol, di atas Cristiano Ronaldo (19 gol), Krzysztof Piatek (19 gol), Duvan Zapata (17 gol), dan Arkadiusz Milik (15 gol).