DBasia.news – Pasca dibongkarnya kasus pengaturan skor oleh Bambang Suryo beberapa waktu lalu di siaran televisi langsung, banyak ancaman yang diterima pria berinisial BS itu.
Baginya, isu match fixing kini menjadi prioritas untuk segera dituntaskan. Lantaran praktik jual beli skor itu berdampak sangat buruk bagi citra sepak bola nasional, berikut para pelaku-pelaku yang menggelutinya baik klub, wasit, pemain hingga suporternya.
“Saya tidak akan mundur untuk ikut memberantas praktik match fixing di sepak bola kita. Semua bertujuan untuk melihat kompetisi sepak bola kita lebih baik lagi,” tutur BS, panggilan akrab Bambang Suryo di hadapan awak media yang memenuhinya pada Rabu, 5 Desember siang.
Lebih lanjut, BS pun mengakui sudah mendapat beragam hinaan maupun ancaman yang tergolong serius. Hal itu tak lepas dari keberaniannya mengungkap inisial VW alias Vigit Waluyo, sosok yang ditengarai ikut andil dalam praktik pengaturan skor di kompetisi tanah air.
“Ya, setelah acara itu, saya banyak menerima telepon dari pihak misterius. Saya duga mereka adalah orang-orang dekat VW, nama yang saya sebutkan pada acara itu,” tandas BS.
Tak tanggung-tanggung, ancaman itu sudah didapatkannya mulai dari yang tergolong gertakan hingga membahayakan nyawa sendiri. Namun dirinya sudah mengerti betul atas segala risiko yang dihadapinya setelah dengan berani membongkar isu match fixing di hadapan masyarakat sepak bola nasional.
“Mulai akan dikarungi, lalu saya juga diancam akan diceburkan ke got, dan ancaman sadis lainnya,” ungkap sosok yang juga menjadi Manajer tim Persekam Metro FC di Liga 3 Nasional tersebut.
“Sebagai seorang yang dulunya bermain di posisi stopper, saya tidak langsung menghantam. Tapi saya tunggu semua upaya counter (serangan) mereka, baru nanti saya antisipasi,” pungkas BS.