DBasia.news – Liga Champions 2021-2022 sudah memasuki fase semifinal. Di antara keempat tim yang ada di sana terselip satu nama kuda hitam, Villarreal. Kehadiran mereka di empat besar tak terduga sebelumnya.
Maklum saja, usai kalah dua kali dari Manchester United di fase grup tapi bisa lolos sebagai runner-up, Villarreal menghadapi dua tim kuat dan tradisional di Eropa pada fase gugur yakni Juventus dan Bayern Munchen.
Villarreal non unggulan melawan dua tim itu tapi apa yang terjadi? Juventus dan Bayern disingkirkan tim berjuluk The Yellow Submarine. Perjalanan juara Liga Europa musim lalu pun terus berlanjut.
Kini di semifinal Villarreal akan menghadapi Liverpool, tim yang sedang dalam momentum bagus dan bertarung untuk quadruple (empat) titel setelah memenangi Piala Liga. Liverpool jelas lawan yang berbeda dari Juventus dan Bayern.
Villarreal kembali jadi non unggulan dan akan bermain tanpa beban (nothing to lose). Menang atau kalah perjalanan Villarreal layak diapresiasi, khususnya sang pelatih Unai Emery.
Pelatih berusia 50 tahun baru dua tahun melatih Villarreal dan ia memberikan titel Liga Europa. Pencapaian yang tidak asing baginya yang sudah merajai Liga Europa dengan total empat titel (tiga diraih dengan Sevilla).
Kinerja Emery dengan Sevilla itulah yang membuat PSG merekrutnya pada 2016. Namun setelahnya karier Emery tak berjalan seindah dengan Sevilla. Emery dua tahun melatih PSG dan setahun melatih Arsenal.
Meski memenangi trofi di PSG tapi manajemen tak pernah puas sampai tim memenangi Liga Champions. Reputasinya menurun dan Emery tak banyak dibicarakan, tetapi faktanya saat ini ia layak masuk dalam jajaran salah satu pelatih top di Eropa.
Emery membawa Villarreal lolos ke semifinal dan melalui hadangan Juventus serta Bayern. Sudah selayaknya publik mengapresiasi kinerja Emery.
“Di banyak tempat,” ucap gelandang Villarreal, Francis Coquelin kepada The Guardian ketika ditanya apakah klub-klub tidak cukup sabar dengan Emery.
“Lihatlah Paris Saint-Germain: lihat apa yang mereka lakukan sekarang dan itu tidak lebih baik daripada ketika dia ada di sana.”
“Sayangnya, sepak bola tidak memiliki kesabaran. Bagi Unai, saya pikir kendala bahasa itu sulit.”
“Dia perlu mengomunikasikan pesannya kepada para pemainnya. Dia melakukannya dengan mudah di sini; itu lebih sulit di PSG dan Arsenal. Dia memiliki kredit besar di sini, dan pantas mendapatkannya,” terangnya.
Bahkan kolega Emery, Jurgen Klopp, melihatnya sebagai pelatih kelas dunia dengan detailnya terhadap segala situasi dalam permainan.
“Saya sangat menghormati Unai Emery dan Villarreal sebelumnya karena saya melihat pertandingan tetapi hanya dengan satu mata,” kata Klopp memuji Emery.
“Sementara itu, saya (telah) menonton mereka dengan benar dan wow, mengesankan!”
“Unai jelas seorang manajer yang terobsesi dengan detail yang mempersiapkan semua situasi berbeda dalam permainan dan itulah yang dijalankan timnya.”
“Ini sangat, sangat bagus, cara yang berbeda untuk membangun dan menekan dan bereaksi. Sangat mengesankan.”
“Unai adalah pelatih kelas dunia dan melakukan pekerjaan luar biasa di sana. Hal baiknya adalah kami tidak terlibat dalam semua pertandingan,” urai Klopp.