Bek Chelsea Alonso Tidak Lagi Ikut Aksi Berlutut

DBasia.news – Aksi berlutut sebelum laga dimulai bak telah menjadi rutinitas bagi pesepak bola untuk menunjukkan dukungan dalam memerangi rasisme. Akan tapi belakangan gestur itu dinilai telah kehilangan kekuatan.

Aksi berlutut sudah dilakukan sejak musim lalu sebagai bentuk dukungan dalam memerangi rasisme dengan kampanye “black lives matter”. Kendati demikian belakangan gestur itu dinilai kehilangan kekuatannya.

Winger Crystal Palace Wilfried Zaha salah satu yang berhenti melakukannya, menurutnya ada cara lain untuk memerangi rasisme dan dirinya – yang juga berkulit hitam – mengaku mendapatkan pesan dari ibunya, untuk tetap bangga dan berdiri tegak tanpa harus berlutut melawan rasisme.

Mengikuti jejak Zaha adalah bek kiri ChelseaMarcos Alonso. Pemain asal Spanyol itu tak lagi melakukannya karena mendukung rasisme, tapi karena ia melihat ada cara berbeda untuk memeranginya.

“Saya sepenuhnya menentang rasisme dan saya menentang setiap jenis diskriminasi dan saya hanya lebih suka meletakkan jari saya di lencana yang bertuliskan Tidak Untuk Rasisme, seperti yang mereka lakukan di beberapa olahraga dan sepak bola lain di negara lain,” terang Alonso dikutip dari Standard.

“Saya lebih suka melakukannya dengan cara ini, ini cara saya melakukannya, dan mungkin saya pikir itu (berlutut) kehilangan sedikit kekuatan dengan cara lain.”

Pelatih Alonso di Chelsea, Thomas Tuchel menghargai keputusan yang sudah diambil Alonso. Dia mengenal secara personal Alonso dan tahu tanpa harus melakukan aksi berlutut Alonso selalu memerangi rasisme.

“Yang paling penting bagi saya adalah saya mengenal Marcos secara pribadi dan saya percaya padanya 1000 persen bahwa dia benar-benar berkomitmen melawan rasisme dan segala bentuk itu,” terang Tuchel menghargai keputusan Alonso.

“Tidak ada pertanyaan tentang itu. Kami semua menentangnya. Kami mengambil keputusan bersama untuk bertekuk lutut, mungkin terkadang dibutuhkan tindakan melawan rutinitas untuk bangun kembali dan berdiskusi lagi.”

“Kita semua memiliki poin yang sama, untuk melakukan yang terbaik melawan rasisme dan melawannya sehingga ada cara berbeda untuk melakukannya.”

“Marcos mengambil keputusannya, dia adalah orang yang dewasa dan bertanggung jawab. Ini adalah posisinya, kami menerimanya. Dia memberikan alasannya dan diskusi dapat berakhir atau berlanjut dengan cara yang produktif,” tegas dia.