Begini Konsep Training Camp Barito Putera

Barito Putera

DBasia.news – Barito Putera akan membangun kawasan lapangan training camp. Lapangan training campini sebagai bentuk penunjang untuk akademi Barito Putera yang baru saja diperkenalkan. Begitupun untuk tim Barito Putera U-16, U-19, dan senior.

Meski begitu, manajemen Barito Putera masih menutup rapat soal dana yang dihabiskan untuk membangun training camp kali ini. Begitupun dengan luas training camp.

“Ada wacarana untuk Stadion 17 Mei akan diperbaiki dan direnovasi. Oleh karena itu kita juga harus mempersiapkan untuk senior latihan Liga 1. Dan tentunya pembinaan kita, sekolah sepak bola Barito Putera, sekolah sepak bola Real Madrid yang juga kita bina, kemudian tentunya juga Barito Putera U-16 dan U-19,” kata Pemilik Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman.

“Memang belum seperti yang kita harapkan, tetapi semangatnya adalah kita memulai sesuatu yang baru. Oleh karena itu mudah-mudahan akan berlanjut dan itu tidak hanya di satu tempat saja, tetapi di beberapa tempat.
Pertama di Banjarbaru, tepat di seberang airport Samsudin. Kemudian nantinya akan ada juga di Banjarmasin,” tambahnya.

Saat ini, Barito Putera memiliki lapangan latihan di bekas halaman kantor sebuah media milik tim Laskar Antasari di Kalimantan Selatan. Nantinya, training camp yang bakal dibangun dalam jumlah banyak oleh Barito Putera, memakai rumput sintetis.

“Kita sulap dulu sementara (halaman kantor media tersebut) menjadi sebuah lapangan mini. Nanti training camp di Banjarmasin rumputnya sintetis,” ujar Hasnur.

Sementara itu, pelatih Barito Putera Jacksen F Tiago, menyambut baik pembangunan training camp dan akademi Barito Putera. Menurutnya, hal itu dapat mempermudah Barito Putera mencetak pemain berbakat dari tanah Banua (Banjarmasin, Kalimantan Selatan).

“Potensi pemain muda di Kalimantan Selatan sangat minim sangat kurang sekali. Saya mempunyai seorang anak dengan umur 13 tahun. Saya ingin sekolahkan dia di sini. Namun fasilitas olahraga di sini sangat minim. Jadi saya membalikan dia ke Surabaya,” ungkap Jacksen F Tiago.

“Memang menyakitkan apa yang saya bilang. Semoga dengan adanya pembinaan ini semua bisa diorbitkan para pemain muda Banjarmasin. Kita tahu Pak Hasnur juga membangun fasilitas lapangan untuk pembinaan. Harapan saya ada sebuah perubahan untuk orbitkan para pesepak bola muda Benua. Paling pendek sekitar 3 tahun paling pendek untuk mengorbitkan semua pemai muda. Kita bisa mencetak satu sampai dua pemain. Kalau prosesnya untuk pembentukan sebuah tim ya 5-7 tahun,” tutupnya.