DBAsia News

Barito Putera Resmi Minta Maaf kepada PSMS

Barito Putera

DBasia.news – 

Laga Barito Putera melawan PSMS Medan pada Minggu kemarin sempat dinodai insiden yang melbatkan pelatih PSMS, Peter Butler.

 

Butler mengungkapkan dirinya menjadi korban pemukulan saat pertandingan usai. Terkait hal ini, kubu Barito Putera menyampaikan permohonan maaf kepada tim PSMS Medan atas insiden tersebut.

 

“Dalam kesempatan ini kami secara resmi meminta maaf kepada manajemen dan pelatih PSMS Medan atas insiden yang terjadi,” kata asisten manajer Barito Putera Syarifuddin Ardasa dalam laman resmi klub.

 

Menurut Syarifuddin, berita yang sudah menggelinding di kalangan media hanya sepotong-potong. Terfokus pada pernyataan Butler yang merasa dipukul. Padahal, ada fakta lain yang belum terungkap dari insiden ini.

 

Syarifuddin menambahkan bahwa Butler yang terlebih dulu melakukan provokasi. Menurutnya, Butler melakukan gestur mendorong dan sikutnya naik ke dagu asisten pelatih Barito Putera, Yunan Helmi saat dia sedang mempertanyakan kinerja wasit.

 

“Tindakan itulah yang membuat ada reaksi karena menganggap Peter Butler memukul Yunan Helmi,” urainya.

 

“Tetapi sekali lagi, kami hanya meluruskan faktanya sehingga terjadi kerumunan dan adu dorong. Saya pribadi tidak melihat adanya pemukulan saat itu. Tetapi juga tidak bisa memastikan apakah ada yang dipukul atau tidaknya. Karena memang pandangan saya terhalang kerumunan petugas keamanan,” jabar Syarifuddin.

 

Syarifuddin menambahkan, manajemen Barito Putera segera mengirim surat klarifikasi ke PSSI. Mereka juga sudah mengumpulkan bukti-bukti yang siap dilampirkan dalam surat tersebut.

 

“Ini harus diluruskan. Kami punya foto-foto kronologi saat Butler mendatangi official Barito yang sedang mempertanyakan wasit, lantas dia datang dan melakukan aksi dorongan ke arah dagu Yunan,” imbuhnya.

 

Sementara itu, Yunan Helmi membantah bahwa dirinya memukul Butler. Yunan mengatakan bahwa dirinya hanya ingin bertanya kepada wasit. Namun secara tiba-tiba ia mendapatkan dorongan. Menurut Yunan, dorongan itu dilakukan Butler

 

“Pada saat itu saya sempat mundur dan posisinya beberapa meter. Kemudian dihalangi oleh banyak orang. Jadi mana mungkin saya memukul dia. Saya hanya ingin menanyakan apa salah saya sampai didorong,” tegas Yunan.

 

Yunan menambahkan jika dirinya tidak pernah memiliki masalah apapun dengan PSMS. Bahkan ia berkawan dengan asisten pelatih PSMS Suharto AD. Hubungannya dengan pemain PSMS juga tidak pernah ada gesekan.

 

“Kami tidak ingin hal ini meluas dan menjadi preseden buruk di kemudian hari. Hingga merusak hubungan yang selama ini sudah sangat baik. Sekali lagi kami pribadi dan atas nama klub, memohon maaf atas insiden ini,” tutup Yunan.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?