DBAsia News

Barcelona Seharusnya Bisa Bersaing Lebih Lama di Liga Champions

DBasia.news – Perjalanan FC Barcelona di Liga Champions 2022-2023 telah berakhir. Klub asal Catalan itu pada akhirnya tumbang di grup neraka grup C yang berisi Bayern Munchen, Inter Milan, dan Viktoria Plzen.

Barcelona hanya finish di urutan tiga yang berarti juga turun kasta ke Liga Europa, di bawah Bayern (15 poin) dan Inter (10 poin) dengan satu laga tersisa di grup C. Absensi mereka di fase gugur sudah menghapuskan kans mereka mendapatkan 20 juta euro.

Barcelona kandas di Liga Champions tapi masih punya kewajiban memenangi trofi di LaLiga, Copa del Rey, serta Liga Europa. Meski begitu fakta mereka tersingkir dini menjadi unik, mengingat belanja jor-joran pemain mereka pada musim panas 2022.

Barcelona merekrut Raphinha, Pablo Torre, Robert Lewandowski, Franck Kessie, Andreas Christensen, Marcos Alonso, Hector Bellerin, dan Jules Kounde. Dengan pembelanjaan itu mereka seyogyanya bersaing lebih lama di Liga Champions.

Legenda Barcelona Henrik Larsson pun berpikir demikian. Barcelona seharusnya bisa bersaing dan bertahan lebih lama di Liga Champions dengan sejumlah rekrutan anyar tersebut.

“Dengan sejumlah rekrutan Barcelona di musim panas ini, mereka seharusnya mengambil langkah dan bersaing di Liga Champions secara nyata, seperti yang mereka lakukan bertahun-tahun yang lalu,” papar Larsson seperti dilansir Football-Espana.

“Ini adalah kekecewaan besar bahwa mereka tidak lolos. Jika Anda berada di klub seperti Barcelona, Anda berharap untuk melewati babak penyisihan grup dan juga melaju jauh dan menang.”

Ditambahkan oleh pandit sepak bola dan juga eks penyerang Barcelona, Thierry Henry, posisi Xavi sebagai pelatih Barcelona masih aman saat ini karena sejarah besarnya dengan klub. Jika bukan dia maka situasi saat ini semakin pelik dan pelatih rawan dipecat.

“Di Barcelona, tidak ada waktu. Itu adalah salah satu hal yang paling rumit. Orang berharap untuk menang sekarang, terutama sekarang, mereka harus menang setelah investasi musim panas,” imbuh Henry.

“Hasil jadi tolok ukur, seperti yang terjadi dengan Steven Gerrard. Mereka menyingkirkannya dengan sangat cepat, mereka tidak membiarkannya bekerja untuk membuat tim.”

“Tapi ya, izinkan saya memberi tahu Anda jika itu adalah pelatih lain saat ini di Barcelona, berurusan dengan apa yang terjadi, itu akan menjadi gunung berapi bahkan lebih dari apa itu, gunung berapi itu akan meletus. Tapi karena itu Xavi, tidak apa-apa,” urainya.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?